Selasa 19 Jan 2021 20:12 WIB

Penyerapan Lelang SUN Jauh Dibawah Target

Pemerintah menyerap Rp 24,45 triliun dari lelang tujuh seri SUN.

Penyerapan Lelang SUN Jauh Dibawah Target. Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Penyerapan Lelang SUN Jauh Dibawah Target. Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 24,45 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp 55,29 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan realisasi lelang ini jauh dibawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp 35 triliun.

Baca Juga

Untuk seri SPN03210420, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,75 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,96867 persen. Penawaran untuk seri ini mencapai Rp 1,02 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,09 persen.

Untuk seri SPN12220106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,45 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,20883 persen. Penawaran untuk seri ini mencapai Rp 2,64 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 3,19 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,28 persen.

Untuk seri FR0086, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,19987 persen. Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 6,46 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 5,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,6 persen.

Untuk seri FR0087, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 8,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,21986 persen. Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 16,88 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,5 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement