Rabu 03 Feb 2021 06:05 WIB

Gunung Kidul Optimalkan Sungai Bawah Tanah untuk Sumber Air

Ada lima sungai bawah tanah yang dimanfaatkan untuk sumber air bersih Gunung Kidul

Red: Nur Aini
Relawan dari Save Rescue menyusuri Gua Cikal di Jeruken, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Kamis (15/10/2020). Relawan Save Rescue melakukan eksplorasi gua untuk mencari dan melakukan pemompaan dari sumber mata air sungai bawah tanah di kawasan pegunungan kapur Gunungkidul sebagai upaya mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih saat musim kemarau.
Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara
Relawan dari Save Rescue menyusuri Gua Cikal di Jeruken, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Kamis (15/10/2020). Relawan Save Rescue melakukan eksplorasi gua untuk mencari dan melakukan pemompaan dari sumber mata air sungai bawah tanah di kawasan pegunungan kapur Gunungkidul sebagai upaya mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih saat musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengoptimalkan pemanfaatan debit lima sungai bawah tanah dalam rangka meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat di wilayah ini.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta di Gunung Kidul, Ahad (31/1), mengatakan ada lima sungai bawah tanah yang dimanfaatkan, yakni Bribin, Seropan, Gilap, Baron, dan Ngobaran, tetapi kapasitas yang dimanfaatkan kurang dari separuh debit air tiap sungai.

Baca Juga

Misalnya, Seropan yang memiliki debit antara 750-950 liter per detik (l/dt) pemanfaatannya baru mencapai 175,42 l/dt, kondisi serupa juga terjadi pada empat sungai bawah tanah lain.

"Rencananya, PDAM Tirta Handayani akan memanfaatkan debit sungai bawah tanah lebih dioptimalkan lagi, terutama dari Seropan, Baron dan Ngobaran," kata Toto Sugiharto.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement