Ahad 07 Feb 2021 11:00 WIB

Museum yang Didedikasikan untuk Kehidupan Nabi di Madinah

Madinah punya museum nabi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Museum yang Didedikasikan untuk Kehidupan Nabi di Madinah. Foto ilustrasi:     Surat zaman Nabi Muhammad yang tersimpan di Museum Oman.
Foto: omanobserver.om
Museum yang Didedikasikan untuk Kehidupan Nabi di Madinah. Foto ilustrasi: Surat zaman Nabi Muhammad yang tersimpan di Museum Oman.

IHRAM.CO.ID,MADINAH – Upacara pembukaan Pameran Internasional dan Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam diselenggarakan pada Selasa (2/2) lalu. Gubernur Madinah, Pangeran Faisal bin Salman dan Ketua Otoritas Pengembangan Wilayah Madinah, memuji misi dan tujuan pameran museum tersebut.

Pameran itu diluncurkan di bawah pengawasan Liga Dunia Muslim (MWL). Terletak di sebelah Masjid Nabawi di Madinah, museum ini buka 24 jam sehari dan didedikasikan untuk sejarah dunia Islam dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Pangeran Faisal mengatakan isi pameran dan museum mewakili warisan sejarah untuk menyebarkan pendekatan kenabian ke seluruh belahan dunia. Dalam pernyataannya, MWL menekankan hal itu bertujuan untuk menanamkan semangat cinta, kebaikan, kemanusiaan, moderasi, toleransi, dan hidup berdampingan.

Lusinan lukisan dan beberapa barang dipajang di sana. Saat ini, ada tujuh bahasa yang tersedia untuk pengunjung, yaitu Arab, Inggris, Spanyol, Urdu, Prancis, Turki, dan Indonesia. Ini juga mencakup teater 4DX yang memutar serangkaian film tentang kehidupan Nabi.

 

Salah satu dari 25 paviliun dalam pameran tersebut didedikasikan untuk sejarah perempuan menampilkan peran penting di masa awal Islam. Misal, menyebarkan pesan kebenaran dan kebajikan. Paviliun itu juga menyoroti pentingnya anak-anak dalam kehidupan Nabi dengan menceritakan kisah-kisah tentang bagaimana dia biasa bermain dengan mereka dan nasihat yang dia berikan.

Di pavilion lain yang menggunakan teknologi 3D dan realitas virtual digunakan untuk merekonstruksi dan mendeskripsikan banyak harta pribadi Nabi termasuk detail furnitur, pakaian, alas kaki, dan sisirnya.

Pameran tersebut juga berisi Konstitusi Madinah yang dibuat atas nama Nabi Muhammad setelah kedatangannya di kota tersebut setelah Hijrah dari Makkah. Itu meletakkan istilah untuk hidup berdampingan secara damai dan membentuk dasar untuk negara Islam multi-agama di Madinah.

Dalam pameran tersebut, dipasangkan dengan Deklarasi Makkah 2019, sebuah piagam yang ditandatangani oleh sekitar 1.200 mufti dan cendekiawan dari seluruh dunia. Selain itu, paviliun lain didedikasikan untuk 99 nama Allah. Ada juga pavilion yang berisi pameran tentang luar angkasa dan planet-planet. Ini menjelaskan hubungan berbagai objek astronomi dengan Islam dan umat manusia.

Ada juga bagian pameran yang didedikasikan untuk kehidupan nabi-nabi lain dengan memaparkan karakteristik mereka seperti dalam Alquran dan Sunnah serta ringkasan kehidupan mereka. Di sini juga ada ulasan tentang peristiwa terpenting dalam kehidupan Nabi Muhammad dari lahir sampai meninggal.

Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim (MWL) dan ketua Asosiasi Cendekiawan Muslim, Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa mengatakan MWL sangat mementingkan proyek-proyek seperti museum dan memprioritaskannya sebagai bagian dari inisiatif dalam melayani Islam dan Muslim.

“Pameran ini adalah jantung dan markas besar Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam yang didirikan MWL di beberapa negara Islam dan non-Islam,” kata Al-Issa, dilansir Arab News, Ahad (7/2).

Al-Issa menyebut museum tersebut diakui oleh sejumlah ulama terkemuka dunia Islam, di antaranya adalah anggota Dewan Cendekiawan Senior di Saudi. Dia berharap museum semacam ini dapat berkontribusi secara sentral untuk meningkatkan kesadaran di dalam dan di luar komunitas Islam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement