Senin 08 Feb 2021 06:07 WIB

Ada Candi dan Embung Kladunan di Kampus UII Yogyakarta

Embung Kladuan UII Diharapkan Jadi Penyeimbang Alam

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Subarkah
Embung Kladuan yang ada di bagian depan Universitas Islam Indonesia (UII).
Foto: UII
Embung Kladuan yang ada di bagian depan Universitas Islam Indonesia (UII).

IHRAM.CO.ID, SLEMAN -- Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, meninjau pembangunan Embung Kladuan yang ada di bagian depan Universitas Islam Indonesia (UII). Tinjauan didampingi Rektor UII, Prof Fathul Wahid dan Ketua Umum PYBW UII, Drs Suwarsono Muhammad.

Fathul mengatakan, itu merupakan kunjungan mendadak. Ia mengungkapkan, Basuki berpendapat jika pembangunan Embung Kladuan sudah berjalan baik dan mengarahkan agar disempurnakan dengan pembangunan bentang lahan di sekitar Embung Kladuan.

"Kita berharap, kalau Embung Kladuan itu sudah jadi semua bisa menjadi penyeimbang alam dan sarana untuk menyeimbangkan pikiran bagi mahasiswa dan juga warga sekitar, selama protokol kesehatan tetap diterapkan," kata Fathul, Jumat (5/2).

Hasil gambar untuk candi uii

Keterangan foto: Situs candi kuno peninggalan masa Mataram Hindu di kampus UII Yogyakarta.

Ia menerangkan, Embung Kladuan sendiri dibangun di atas lahan seluas 1,6 hektare. Embung ini akan dilengkapi dengan pembangunan laboratorium mikrohidro, dan Fathul diyakini kedua embung di sekitar UII akan mempengaruhi ekosistem yang ada di sini.

Terlebih, UII memiliki reservoir air yang dapat dimanfaatkan banyak hal, termasuk laboratorium mikrohidro yang akan dikelola civitas akademika dari teknik elektro. Menteri PUPR malah menyebut pembangunan Embung Kladuan sebagai gagasan cemerlang.

Hal itu mengingatkan prestasi UII sebagai kampus Islam paling lestari Indonesia berdasarkan UI Green Metric World University. Serta, satu-satunya di Indonesia peraih level emas usai duduki ranking 109 dunia, selaras citra kampus hijau UII.

Pada kesempatan itu, Basuki dan rombongan turut mengunjungi Candi Kimpulan sebagai situs bersejarah yang berada di lingkungan UII. Ketua Umum PYBW UII, Drs Suwarsono Muhammad menambahkan, Menteri PUPR turut menyebut keberadaan situs itu luar biasa.

"Karena merupakan perpaduan kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam yang tetap dipelihara, semakin membuktikan eksistensi prestasi UII sebagai salah satu pelestari warisan budaya dari 22 penerima Anugerah Kebudayaan Gubernur DIY 2019," kata Suwarsono. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement