Selasa 09 Feb 2021 19:49 WIB

Tim SAR Fokus Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Pantura

Banjir sejak Senin (8/02) telah mengakibatkan jalanan utama wilayah Pantura lumpuh.

Pengendara menerobos banjir yang menggenang di jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). Banjir setinggi 40 cm merendam jalur Pantura Kandanghaur sejak Senin (8/2) itu menyebabkan antrean kendaraan yang cukup panjang.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pengendara menerobos banjir yang menggenang di jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). Banjir setinggi 40 cm merendam jalur Pantura Kandanghaur sejak Senin (8/2) itu menyebabkan antrean kendaraan yang cukup panjang.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Tim SAR fokus mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa mulai dari Pamanukan hingga Indramayu yang masih terendam banjir hingga setinggi 3 meter.

"Siang ini, Selasa (09/2), Tim SAR DMC (Disaster Management Center) terjun di dua titik wilayah Pantura, Subang dan Indramayu," kata Koordinator Tim SAR DMC Dompet Dhuafa Pamanukan, Subang, Adi Sumarna melalui siaran persnya di Jakarta, Selasa (9/2).

Adi mengatakan banjir sejak Senin (8/02) telah mengakibatkan jalanan utama wilayah Pantura lumpuh karena banjir yang masih menggenangi ruas tersebut.

Untuk itu, Tim SAR mencoba mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir tersebut. Di Pamanukan, Subang, Tim SAR DMC berhasil mengevakuasi penyintas dari kepungan banjir yang merendam kampung Kertasari, Pamanukan, Subang.

 

Dan saat ini Tim SAR DMC masih fokus membantu upaya evakuasi warga di sekitar pemukiman Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Sampai Selasa siang, Tim SAR mencatat ketinggian air masih mencapai 3 meter.

Sementara itu, sejumlah warga tampak masih banyak yang bertahan di tempat tinggal mereka masing-masing karena kurangnya tempat pengungsian selain ada juga beberapa warga yang masih terjebak banjir.

Dari awal kejadian banjir, di daerah Toseba dan Pinang Jaya terdapat sekitar 400 Kepala Keluarga yang harus dievakuasi. Sementara untuk titik pengungsian dari pos induk terpusat di Masjid Besar Al Mukhlisin, Pamanukan, Subang.

Adapun kendala yang dihadapi Tim SAR selama proses evakuasi antara lain kurangnya peralatan pendukung seperti spesifikasi perahu karena arus air yang deras dan area yang sempit untuk masuk ke perkampungan.

Selain itu, keterbatasan bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih dan obat-obatan juga turut menjadi kendala dalam upaya evakuasi.

“Sementara itu Tim SAR DMC di lokasi yang berbeda, tepatnya di wilayah Indramayu, Kecamatan Kandanghaur, Desa Karanganyar Blok Rawa, terdapat 40 Kepala Keluarga yang terdampak banjir dengan ketinggian mencapai tiga meter," ujar Koordinator TIM SAR DMC DD Indramayu Meizar Helmi.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement