Rabu 10 Feb 2021 11:18 WIB

Bahrain Tangguhkan Sholat di Masjid Selama 2 Pekan

Bahrain memutuskan menangguhkan sholat di masjid tekan Covid-19

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Bahrain memutuskan menangguhkan sholat di masjid tekan Covid-19 . Ilustrasi Masjid Fatima Al Houty di Kota Muharraq, Bahrain.
Foto: Bahrain News Agency
Bahrain memutuskan menangguhkan sholat di masjid tekan Covid-19 . Ilustrasi Masjid Fatima Al Houty di Kota Muharraq, Bahrain.

IHRAM.CO.ID, MANAMA – Otoritas Berwenang Bahrain telah memutuskan menangguhkan semua sholat dan acara keagamaan di masjid selama dua pekan. Aturan ini efektif mulai berlaku Kamis (11/2). 

Sholat Jumat dan khutbah disebut akan terus disiarkan langsung dari Pusat Islam Ahmed Al Fateh, di hadapan sejumlah kecil jamaah. 

Baca Juga

Dilansir di Al-Arabiya, Rabu (10/2), Kementerian Kehakiman, Urusan Islam, dan Wakaf Bahrain mengumumkan penangguhan dua minggu ini berdasarkan pendapat agama dari Dewan Tertinggi untuk Urusan Islam (SCIA). Hal ini juga sejalan dengan rekomendasi Satuan Tugas Medis Nasional untuk Memerangi Covid-19. 

Keputusan yang telah dikoordinasikan dengan Sunni dan Jafferi Endowments Directorates ini disebut bertujuan untuk melindungi orang lanjut usia dari serangan infeksi. Dalam pernyataannya, kementerian juga mengumumkan keputusan tersebut akan ditinjau secara berkala, berdasarkan perkembangan. 

Kementerian Kesehatan melaporkan data terbaru perkembangan kasus Covid-19 di negara tersebut, Selasa (9/2). Berdasarkan perhitungan yang ada, total kasus positif mencapai angka 108.807. 102.289 pasien dilaporkan pulih, sementara 387 pasien meninggal dunia. 

Keputusan untuk menutup masjid juga diambil Arab Saudi. Terbaru, Saudi memutuskan menutup sementara 12 masjid setelah 28 kasus infeksi terdeteksi di antara jamaah. 

Dengan keputusan ini, Kementerian Urusan Islam mengumumkan total masjid yang ditutup dalam dua hari menjadi 22. 

Masjid yang ditutup akan dibuka kembali setelah dilakukan sanitasi komprehensif dan penerapan tindakan pencegahan Covid-19. Enam masjid dari 22 masjid telah dibuka kembali.  

Kementerian lantas menekankan pentingnya jamaah mematuhi tindakan pencegahan saat melakukan shalat dan menghadiri acara keagamaan di masjid. Termasuk di antaranya mengenakan masker, membawa sajadah sendiri, dan memastikan jarak fisik. 

"Imbauan sepenuh hati kami berikan kepada mereka yang mengunjungi rumah Allah SWT. Mengabaikan tindakan pencegahan yang dilakukan oleh pihak berwenang menjadi alasan utama penyebaran virus Covid-19,” kata Menteri Urusan Islam, Abdullatif bin Abdulaziz Al-Sheikh. 

Penghitungan kasus positif virus Covid-19 di Kerajaan mencapai 370.987 kasus. 362.062 pasien telah pulih dan 6.410 meninggal dunia. 

Sumber: alarabiya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement