Kamis 25 Feb 2021 20:56 WIB

BMKG Imbau Nelayan Banyuwangi tidak Melaut

Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprakirakan masih akan terjadi.

BMKG Imbau Nelayan Banyuwangi tidak Melaut (ilustrasi).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
BMKG Imbau Nelayan Banyuwangi tidak Melaut (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,BANYUWANGI -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Jawa Timur mengingatkan para nelayan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu, agar tidak melaut untuk sementara waktu karena cuaca ekstrem dan diperkirakan gelombang bisa mencapai empat meter.

"Demi keselamatan bersama, kami mengimbau para nelayan di perairan selatan Banyuwangi untuk sementara tidak melakukan kegiatannya hingga kondisi terpantau aman. Begitu juga bagi warga yang ingin bermain di pesisir perairan ini," ujar prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi Dita Purnamasari di Banyuwangi, Kamis (25/2).

Ia mengemukakan, gelombang tinggi hingga mencapai empat meter diprakirakan bisa terjadi di perairan selatan Banyuwangi pada 24 Februari dan diprediksi akan berlangsung hingga 28 Februari 2021. Selain itu, lanjut dia, warga diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprakirakan masih akan terjadi di Banyuwangi hingga akhir Februari 2021.Hingga akhir Februari 2021, kata Dita, Banyuwangi masih berada di puncak musim hujan. "Sehingga potensi hujan sedang hingga lebat masih bisa terjadi hingga akhir bulan ini," ucapnya.

Hal itu, katanya, diperkuat dengan peringatan dini tiga harian dari BMKG Kelas I Juanda yang menyebut pada periode 24 hingga 26 Februari 2021, Banyuwangi termasuk daerah di Jawa Timur berpotensi hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang, serta berpotensi banjir.

"Oleh karena itu, kami mengimbau warga terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir. Waspadai terjadinya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Namun, tidak perlu panik atau takut yang berlebihan," tuturnya.

Ia mengatakan sejak dua hari terakhir BMKG pusat juga telah mendeteksi adanya potensi bibit siklon di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berpotensi berkembang menjadi siklon tropis. Saat ini, lanjut dia, bibit siklon itu diprediksi masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur, dengan potensi intensitas yang menguat hingga dua hari ke depan.

"Bibit siklon ini, secara tidak langsung berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang. Juga memicu terjadinya gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga 28 Februari mendatang," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement