Kamis 04 Mar 2021 21:37 WIB

SAPUHI Sarankan Masalah Kesehatan Dimuzakarahkan

Jamaah haji sudah memahami rukun dan wajib haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
SAPUHI Sarankan Masalah Kesehatan Dimuzakarahkan (ilustrasi).
Foto: Saudi Gazette
SAPUHI Sarankan Masalah Kesehatan Dimuzakarahkan (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi menyarankan, masalah kesehatan haji perlu dibahas dalam muzakarah. Seperti diketahui Kementerian Agama  (Kemenag) akan menggelar muzakarah untuk mengkaji persiapan penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi Covid-19.

Syam menilai berdasarkan pengamatannya, jamaah haji sudah memahami rukun dan wajib haji. Karena yang berkaitan dengan ibadah haji ada pembimbingnya yang disediakan pemerintah dan suwasta.

"Ibadah dan lain-lain sudah hebat dan paham semua," kata Syam saat dihubungi kemarin.

Namun, saat ini yang perlu dibahas Kemenag dalam agenda muzakarah adalah bagaimana jamaah komitmen dengan kesehatannya. Karena haji di masa pandemi berbeda dengan di luar pandemi yang rentan terhadap kesehatan.

"Namun kesehatan yang masih perlu komitmen-komitmen agar pihak luar percaya kesehatan jamaah kita," katanya.

Pada kesempata itu Syam juga menyampaikan pendapat tentang kebijakan Arab Saudi yang mewajibkan vaksin kepada jamaah haji. Menurutnya, sudah sewajarnya Saudi meminta semua calon jamaah haji divaksin. 

"Ya memang sewajarnya setiap jamaah yang datang baik umroh maupun haji harus terebas dari virus virus yang di jamannya," kata Syam.

Syam mengatakan, sekarang ini jaman virus Covid-19 di mana semua aktivitas dibatasi termasuk kegiatan keagaaman. Sebelumnya juga ada virus miningitis namun tidak sampai mengganggu penyelenggaraan haji seperti halnya Covid-19.

"Di mana kita pernah mengalami virus miningitis, sudah berjalan dengan baik, sehingga bisa dilakukan dengan baik oleh semua pihak," kataya.

Syam mengatakan apabila vaksin Virus Covid-19 ini sudah bisa diterapkan secara kondusif dan normal seperti halnya vaksin miningitis, tentunya semua aka berjalan dengan baik. Khususnya masalah umrah dan haji akan berjalan  seperti biasa.

"Tapi bagaimana prosesnya ini yang belum kita ketahui. Karena sepertinya Covid-19 ini agak berbeda dengan meningitis hingga perlu kita ikuti bersama proses lebih lanjutnya," katanya.

Sampai saat ini, kata dia, belum ada standar baku bagaimana semua kegiatan bisa dilakukan secara normal di tengah pandemi Covid-18. Semua masih menunggu kapan Covid-19 akan berakhir dan bagaimana akhir penanganannya. "Apakah memang bisa berjalan apa adanya atau harus melalui prosedur-prosedur yang belum di ketahui bersama," katanya.

Tentunya kata Syam, pada kondisi saat ini semua pihak belajar bagaimana agar tidak terpapar virus Covid-19 dalam setiap aktivitas. Sementara ini yang bisa dilakukan patuh terhadap protokol kesehatan yang telah disarankan pemerintah.

"Artinya running by doing. Kita mencoba bersama-sama seperti apa untuk sepakati bersama, sehingga Covid-19 dan vaksinnya bisa diberikan ke jamaah umroh dan haji," katanya.

Syam memastikan jika vaksin menjadi syarat utama keberangkatan haji, semua pihak bisa menerima. Karena vaksinansi menjadi bagian dari proteksi jamaah haji atau umrah terhadap virus Covid-19.

"Karena ada vaksin yang kita yakini insya Allah itu memang bagian dari proteksi pembawa virus dan terkena virus," katanya.

Syam mengatakan, jika vaksinasi merupakan bagian dari proteksi terhadap virus Covid-19, maka vaksinasi juga berlaku tidak hanya bagi perjalanan haji dan umrah. Akan tetapi berlaku bagi perjanan wisata intenasional dan domestik.

"Dan ini tidak berlaku saja untuk haji dan umroh tapi untuk seluruh perjalanan keliling dunia maupun domestik," katanya.

Syam memastikan organisasinya di SAPUHI mendukung semua pihak dalam menangani virus Covid-19 dengan cara patuh terhadap rekomendasi pemerintah terhadap pencegahan virus Covid-19. Salah satunya bersedia divaksin demi kebaikan semua. 

"Insya Allah SAPUHI alam hal ini menyambut baik semua pihak yang memang bekerja keras untuk menanggulangi masalah Covid-19 dan vaksin ini, sehingga kehidupan Insya Allah dengan izin dan kehendak Allah bisa berjalan sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement