Kamis 18 Mar 2021 15:36 WIB

Korut Enggan Kontak Lagi dengan AS Bahas Nuklir

AS menyatakan opsi diplomatik tersedia jika Korut mau berdialog

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un
Foto: EPA-EFE/KCNA
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un

IHRAM.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) pada Kamis (18/3) menyatakan akan mengabaikan semua upaya Amerika Serikat (AS) untuk melakukan dialog maupun kontak dengan negaranya. Sementara AS menilai bahwa baik tekanan dan opsi diplomatik ada jika melakukan dialog dengan Pyongyang.

Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) pertama Korut Choe Son Hui mengatakan hal tersebut ketika Menlu AS Antony Blinken dan kepala Pentagon Lloyd Austin melakukan kunjungan resmi pertama ke Korea Selatan (Korsel). Keduanya memang telah berulang kali menyerukan denuklirisasi lengkap Korut dalam perjalanan mereka ke Asia yang dimulai di Jepang.

Baca Juga

"Tidak ada kontak atau dialog antara Washington dan Pyongyang kecuali AS menarik kembali kebijakan permusuhannya terhadap DPRK," kata Choe dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi, mengacu pada Korut dengan nama resminya.

"Oleh karena itu, kami akan mengabaikan upaya seperti itu dari AS di masa depan juga," ujarnya menambahkan dikutip laman Aljazirah.

Rezim baru di AS, kata dia, hanya mengajukan teori yang terbilang buruk tentang ancaman dari Korut dan retorika tidak berdasar tentang denuklirisasi lengkap. Choe mengakui bahwa AS baru-baru ini mencoba untuk memulai kontak, tetapi mengecam upaya tersebut sebagai "trik murahan".

Menanggapi pernyataan terbaru dari Pyongyang, Menlu Blinken mengatakan pada pertemuan bersama dengan pejabat Korsel di Seoul, bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan menyelesaikan peninjauan kebijakan Korut dalam beberapa pekan ke depan dalam konsultasi erat dengan sekutu Korsel.

"Para menteri dan sekretaris menekankan bahwa masalah nuklir dan rudal balistik Korea Utara adalah prioritas aliansi, dan menegaskan kembali komitmen bersama untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah ini," kata mereka dalam pernyataan bersama tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement