Senin 22 Mar 2021 18:53 WIB

Vaksinasi Covid-19, DIY Optimistis akan Pertumbuhan Ekonomi 

Sekitar 100 pekerja di industri perbankan di DIY yang menjadi sasaran vaksinasi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 Astrazeneca sebelum diberikan kepada warga.
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 Astrazeneca sebelum diberikan kepada warga.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tahapan vaksinasi Covid-19 di DIY sudah dalam tahap kedua. Di tahap kedua yang masih berjalan saat ini, pelayan publik dan lansia menjadi prioritas sebagai penerima vaksin.

Pekerja di industri perbankan juga divaksinasi pada Ahad (21/3) kemarin. Melalui vaksinasi ini, Pemda DIY optimis terhadap pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Hilman Tisnawan, mengatakan, vaksinasi dilakukan sebagai ikhtiar yang berkorelasi dengan pemulihan ekonomi. Setidaknya, sekitar 100 pekerja di industri perbankan di DIY yang menjadi sasaran vaksinasi.

"Sangat menyadari sekali bahwa pemulihan ekonomi ini tidak hanya masyarakatnya saja, namun pelaku-pelakunya juga penting. Teman-teman perbankan yang ada di garis depan sebagai pelayanan terdepan di sektor publik juga perlu (divaksinasi)," ujar Hilman, Ahad (21/3).

Walaupun begitu, katanya, pertumbuhan ekonomi di DIY belum dapat diproyeksi seutuhnya. Sebab, pertumbuhan ini sangat berkaitan dengan perkembangan kasus Covid-19.

Sementara, kasus Covid-19 di DIY masih fluktuatif. Pihaknya sendiri sebelumnya berharap terjadi peningkatan ekonomi di triwulan pertama 2021 ini.

"Nyatanya masih ada indikator yang menunjukkan pertumbuhan belum bisa sesuai harapan. Ini kan Maret, akan dihitung. Saya memprediksi meskipun belum bisa positif, negatifnya semakin kecil," ujarnya.

Meskipun begitu, ia tetap optimis akan adanya peningkatan pada perekonomian DIY. Sebab, katanya, sudah ada program-program pemerintah dan akselerasi APBD juga telah dipercepat, serta telah direalisasikannya pembebasan lahan jalan tol.

"Itu akan mendorong konsumsi masyarakat. Kemudian juga pembelian realisasi di bidang pajak, saya kira itu," jelas Hilman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement