Selasa 23 Mar 2021 08:37 WIB

Imam Hagia Sophia: Muslim Harus Berperang Melawan Riba

Perangi riba diminta oleh Imam Hagia Sophia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Imam Hagia Sophia: Muslim Harus Berperang Melawan Riba. Foto: Bunga Bank  (ilustrasi)
Imam Hagia Sophia: Muslim Harus Berperang Melawan Riba. Foto: Bunga Bank (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,ANKARA -- Imam masjid Hagia Sopia Mehmet Boynukalın pada Senin (22/3), menyatakan persyaratan dalam Islam untuk menurunkan suku bunga atau sepenuhnya dihilangkan dan Muslim harus berperang melawan riba. Pernyataan Mehmet Boynukalın datang setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memecat Kepala bank sentral Turki, Naci Agbal pada Jumat (19/3) lalu. 

Pemecatan dilakukan karena dia menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi. Lira Turki anjlok pada Senin terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Agbal dipecat, menggantikannya dengan kepala bank sentral ketiga dalam waktu kurang dari dua tahun.

Baca Juga

"Dalam ekonomi yang kuat, minat sekitar nol hingga satu persen," kata profesor Hukum Islam di Universitas Marmara lewat Twitter, dilansir dari laman Ahval News pada Selasa (23/3).

"Dengan demikian, berjuang melawan pengguna juga merupakan sebuah perintah" sebutnya.

Presiden Turki mempertahankan pandangan minat yang tidak ortodoks. Dia percaya bahwa tingkat tinggi menyebabkan inflasi, bukan pandangan yang diterima secara luas dengan berpendapat sebaliknya.

Boynukalın melanjutkan dengan membagikan sebuah ayat dari Alquran, berbicara tentang ujian yang dihadapi orang-orang atas harta benda dan hidup mereka. Kemudian menyerukan kesabaran dalam menghadapi bencana.

Di samping itu, Wakil ketua kelompok Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Bulent Turan pada Senin mengkritik imam itu atas pernyataannya. Pejabat AKP di Twitter mengatakan, menyedihkan bahwa Boynukalın terlibat dalam polemik yang membayangi perannya di masjid, dan meminta imam untuk menahan diri dari terlibat dalam debat politik.

Profesor berusia 50 tahun itu menjadi berita utama semenjak ditunjuk sebagai imam kepala Hagia Sophia pada Juli, tak lama setelah situs abad keenam yang terdaftar di UNESCO, diubah menjadi sebuah masjid.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement