Rabu 24 Mar 2021 21:35 WIB

PBNU Minta Kehalalan Vaksin AstraZeneca tak Diperdebatkan

PBNU: Kehalalan Vaksin AstraZeneca tak Perlu Diperdebatkan

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 PBNU Minta Kehalalan Vaksin AstraZeneca tak Diperdebatkan. Foto: Seorang pria menerima suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi massal untuk ulama dan pemuka agama di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, Selasa, 23 Maret 2021.
Foto: AP/Trisnadi
PBNU Minta Kehalalan Vaksin AstraZeneca tak Diperdebatkan. Foto: Seorang pria menerima suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi massal untuk ulama dan pemuka agama di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, Selasa, 23 Maret 2021.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zainy mengatakan, kehalalan vaksin AstraZeneca tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi. Menurut dia, pada prinsipnya, penggunaan vaksin astraZeneca bukan saja diperbolehkan tapi bisa masuk kategori wajib jika dalam kondisi darurat.

Dia mengatkaan, hal itu tentu berdasarkan kajian ilmiah dari para ulama. Menurut dia, Lembaga Bathsul Masail PWNU Jatim juga telah melakukan kajian yang menyatakan bahwa vaksin astraZeneca suci dan halal. Bahkan, bukan hanya melakukan kajian, para ulama NU di Jatim sudah melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin astraZeneca.

Baca Juga

“Tidak ada yang perlu diperdebatkan lebih jauh tentang status kesucian dan kehalalan vaksin astraZeneca. Mari kita sinergikan kekuatan dan energi untuk bersama-sama berupaya memutus mata rantai pandemi,” ujar Helmy dalam keterangna tertulis yang diterima Republika, Rabu (24/3).

Menurut dia, masyarakat Indonesia tentu merindukan kehidupan normal, anak-anak bisa kembali bersekolah, ekonomi membaik, rumah ibadah ramai dengan aktivitas peribadatan, dan segala bentuk kehidupan normal lainnya. Menurut dia, hal itu bisa dicapai jika masyarakat mau mengikuti program vaksinasi pemerintah.

“Itu semua bisa dicapai salah satunya dengan program vaksinasi ini,” ucapnya.

Dia menjelaskan, apa yang tengah dilakukan masyarakat dałam konteks vaksinasi memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam agama. Menurut dia, vaksinasi ini masuk ke dalam kategori hifdzun nafs atau upaya menjaga jiwa yang menjadi salah satu prinsip mendasar dari ajaran Islam.

“Mereka yang telah divaksin, hemat kami, adalah para pahlawan kemanusiaan yang telah berpartisipasi dalam konteks mencegah dan menekan penyebaran virus covid-19. Siapapun yang mau menjadi relavan dalam program vaksinasi, merekalah yang disebut sebagai pahlawan kemanusiaan,” kata Helmy.

Karena itu, dia mengatakan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung program vaksinasi pemerintah, yang mana saat ini menggunakan jenis vaksin Sinovac dan astraZeneca.

“Kami mengajak seluruh warga Indonesia, umat muslim, dan khususnya warga NU untuk sepenuhnya mendukung dan berpartisipasi dalam program vaksinasi ini. Ini merupakan ikhtiyar lahiriah dan jasmani yang penting untuk berjihad memerangi wabah covid-19,” jelas Helmy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement