Senin 29 Mar 2021 11:22 WIB

Menhan Kolombia Ungkap Penyebab Datangnya Migran Venezuela

Tibuan orang dari Venezuela datang ke Kolombia.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi imigran
Foto: www.france24.com
Ilustrasi imigran

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA — Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan perselisihan tentang kendali perdagangan narkotika antara militer Venezuela dan kelompok bersenjata ilegal menjadi penyebab utama konflik terjadi. Hal ini membuat ribuan orang dari negara itu datang ke Kolombia.

Arus kedatangan pengungsi Venezuela dilaporkan terjadi dari satu pekan lalu, setelah Angkatan Bersenjata Bolivarian Nasional Venezuela (FANB) melancarkan serangan terhadap kelompok bersenjata di La Victoria, sebuah kota Venezuela di negara bagian Apure. Kota ini  terletak berbatasan dengan Kolombia, yang tepatnya berada di seberang Sungai Arauca dari Arauquita.

Baca Juga

“Ada tentara, FARC, Narcotalia, dan tentu saja kepentingan Angkatan Bersenjata Bolivarian (Venezuela) dalam bisnis perdagangan narkoba ini,” ujar Molano dalam sebuah pernyataan pada Ahad (28/3).

Setidaknya ratusan warga Venezuela dilaporkan tiba di Kolombia setiap harinya sejak sepekan lalu. Hal ini memperburuk krisis kemanusiaan yang tersebar di 18 tempat penampungan sementara negara itu.

Otoritas kesehatan Kolombia telah mendeteksi empat infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) di tiga tempat penampungan di Arauquita yang didirikan untuk para pengungsi. Sementara sekitar 4.900 pengungsi Venezuela telah terdaftar di Arauquita sejauh ini.

Meski demikian, diantara para pengungsi Venezuela tersebut dilaporkan lebih banyak yang tinggal bersama teman dan keluarga mereka saat tiba di Kolombia.

Pada 2016, Pemerintah Kolombia menandatangani perjanjian damai dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang sekarang telah didemobilisasi. Hal ini mengakhiri peran kelompok tersebut dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun di negara Amerika Latin itu, yang menyebabkan 260.000 orang tewas dan jutaan orang mengungsi.

Meski demikian, FARC tidak sepenuhnya menerima kesepakatan yang dibuat dengan Pemerintah Kolombia. Para ‘pembangkang’ dari kelompok tersebut disebut oleh pemerintah sebagai La Narcotalia.

Dalam sebuah laporan, Pemerintah Kolombia menyebut bahwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyembunyikan para pembangkang FARC. Meski demikian, dalam sebuah pernyataan, Maduro menyebut bahwa Venezuela adalah korban kelompok kriminal bersenjata tidak teratur dari Kolombia.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement