Rabu 31 Mar 2021 08:55 WIB

Kecintaan Masyarakat Saudi pada Produk Lokal Meningkat

Kesetiaan konsumen Saudi terhadap produk lokal mengalami peningkatan selama pandemi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Bendera Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kesetiaan konsumen Saudi terhadap produk domestik mengalami peningkatan selama pandemi. Hal ini disampaikan CEO pengecer terkemuka Fawaz Alhokair Co., Marwan Moukarzel, Selasa (30/3).

Selama diskusi virtual di KTT Lingkaran Pemimpin Ritel, ia mengatakan konsumen Saudi menuntut lebih banyak merek yang memiliki label Saudi, eksperiensial, serta berbeda. Maukarzel sendiri menyebut pihaknya telah mengawasi 1.100 toko di 100 mal di 13 negara.

Akibat perubahan permintaan ini, tahun ini perusahaannya berencana memperkenalkan konsep dan merek baru di sektor hiburan, elektronik, makanan dan minuman (F&B), serta kosmetik.

Awal bulan ini, Moukarzel mengatakan perusahaan tersebut bergerak maju dengan rencana ekspansi yang ambisius. Mereka ingin membuka sekitar 57 gerai F&B baru dalam 12 hingga 16 bulan ke depan, dan setidaknya 50 toko ritel baru.

Dikutip di Arab News, Rabu (31/3), dalam KTT ia juga menyebut perusahaannya akan meluncurkan konsep Saudi F&B baru pada akhir tahun ini. Usaha baru tersebur akan diberi nama Kashkool, serta akan menawarkan berbagai macam masakan.

Kashkool, dirancang untuk toko seluas 15.000 meter persegi dan mencakup stasiun makanan di dalam toko untuk konsumen. "Masyarakat Saudi kini menyukai merek dengan sentuhan Saudi," kata Moukarzel.

Komentar tersebut muncul beberapa hari setelah para pemimpin bisnis didesak untuk bergabung dengan program "Made in Saudi" yang baru. Program ini diluncurkan untuk mempromosikan produk dan layanan nasional, serta meningkatkan ekspor Kerajaan.

Menteri Perindustrian Saudi, Bandar bin Ibrahim Al-Khorayef, dalam acara virtual peluncuran program "Made in Saudi" ini mengatakan inisiatif tersebut dilakukan untuk mengembangkan budaya loyalitas terhadap produk nasional.

Dalam acara yang sama, pemimpin pasar konsumen PwC Timur Tengah, Norma Tak, menyampaikan laporannya. Dalam laporan itu ditunjukkan meskipun belanja daring di kawasan ini tumbuh pesat, konsumen Timur Tengah jauh lebih cenderung memilih mengunjungi pusat perbelanjaan daripada konsumen di kawasan lain.

Hasil laporan itu membuktikan belanja menggunakan ponsel maupun datang langsung me toko masih tetap ada.

Meski demikian, pilihan yang lebih sehat dan berkelanjutan juga menjadi lebih menarik bagi konsumen. 70 persen pembeli Timur Tengah mengatakan mereka membeli dari perusahaan yang sadar akan kepentingan lingkungan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement