Sabtu 03 Apr 2021 09:25 WIB

Polisi Dubai Tangkap Raja Narkoba Internasional

Gembong narkoba asal Prancis itu tertangkap setelah 10 tahun buron

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Narkoba
Foto: Pixabay
Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Raja narkoba internasional Moufide 'Mouf' Bouchibi akhirnya tertangkap oleh Polisi Dubai. Gembong narkoba asal Prancis yang dikenal sebagai the Ghost itu tertangkap setelah sepuluh tahun dalam pelarian.

Bouchibi dicurigai terlibat dalam perdagangan narkoba dan operasi penyelundupan di seluruh Eropa, dengan perkiraan nilai jalan tahunan 82,6 miliar dolar (Rp 1,2 triliun). Polisi Dubai menangkap Bouchibi setelah menerima Red Notice dari Interpol.

Menurut kantor berita negara Wam, Bouchibi (39) bepergian dengan identitas palsu dan saat tertangkap polisi pun sudah menggunakan dokumen palsu. Menurut Letnan Jenderal Abdullah Khalifa Al Marri, Panglima Polisi Dubai, penangkapan Bouchibi merupakan pencapaian berkat kerja sama antara Kepolisian Dubai dan lembaga penegakan hukum internasional untuk memastikan keamanan dan keselamatan dunia.

Direktur Pusat Polisi Kehakiman Prancis, Jerome Bonet, memuji komitmen Polisi Dubai untuk memerangi perdagangan narkoba internasional dan kejahatan terorganisir yang lebih luas. Bonet memuji kerja sama erat antara Badan Anti-Narkotika Prancis (OFAST) dan Kepolisian Dubai yang telah melakukan  penangkapan Bouchibi.

Mayor Jenderal Khalil Ibrahim Al Mansouri, Asisten Panglima Urusan Investigasi Kriminal di Kepolisian Dubai, mengatakan tim perwira elit segera ditugaskan setelah bertukar informasi yang diperlukan dengan otoritas Prancis dan Interpol.

"Kami dibantu oleh pusat Analisis Data Kriminal di Kepolisian Dubai, menemukan gembong narkoba yang terkenal itu dan menangkapnya di Dubai dalam waktu yang sangat singkat," kata Al Mansouri dilansir dari Alarabiya, Sabtu (3/4).

Direktur Departemen Umum Investigasi Kriminal (CID), Brigadir Jamal Salem Al-Jallaf mengatakan, penangkapan tersebut hanya bermodalkan foto Bouchibi yang dijepret sejak 20 tahun lalu. Namun dengan menganalisis data, gambar, dan video yang tersedia, dan memanfaatkan teknik kecerdasan buatan terbaru yang tersedia di pusat Analisis Data Kriminal, polisi berhasil mengidentifikasi keberadaannya.

Al-Jallaf mengungkapkan bahwa Bouchibi belum melakukan satu transaksi pun atau pembelian dengan nama aslinya sejak kedatangannya di Dubai. "Dia bersembunyi dengan beberapa nama seolah-olah dia tidak ada sama sekali," kata Al -Jallaf.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement