Ahad 04 Apr 2021 10:50 WIB

Presiden Prancis Janjikan Banyak Kamar untuk Pasien Kritis

5.273 orang berada di ruang perawatan intensif (ICU) untuk Covid-19 di Prancis.

Isyarat Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Isyarat Presiden Prancis Emmanuel Macron.

IHRAM.CO.ID, PARIS -- Prancis melaporkan pada Sabtu (3/4) bahwa 5.273 orang berada di ruang perawatan intensif (ICU) untuk COVID-19. Jumlah ini meningkat 19 dibandingkan hari sebelumnya, ketika negara itu memasuki penguncian nasional ketiga untuk membantu memerangi pandemi.

Presiden Emmanuel Macron telah menjanjikan lebih banyak tempat tidur rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19 yang sakit kritis. Macron berharap untuk mengarahkan Prancis keluar dari pandemi tanpa harus memberlakukan penguncian nasional ketiga.

Baca Juga

Lockdown nasional dikhawatirkan akan menghantam ekonomi yang masih terhuyung-huyung dari kemerosotan tahun lalu. Sayangnya, jenis baru virus telah melanda Prancis dan sebagian besar Eropa, di tengah peluncuran vaksin anti COVID yang lebih lambat di Uni Eropa.

Menurut jajak pendapat Ifop terhadap 1.021 orang yang dilakukan secara daring pada 1 April dan diterbitkan pada Ahad di surat kabar Le Journal du Dimanche (JDD), mayoritas orang Prancis menyatakan keraguan atas penanganan pandemi oleh pemerintah. Lima puluh delapan persen masyarakat menyatakan tidak percaya kampanye vaksinasi akan dilakukan sesuai rencana.

Namun, mayoritas orang, 51 persen, mengatakan mereka memang berencana untuk mendapatkan vaksin COVID-19, dengan hanya 34 persen yang mengatakan tidak. Sebanyak 15 persen lainnya mengatakan mereka telah diinokulasi.

Macron telah berjanji untuk mempercepat kampanye vaksinasi Prancis. Kementerian pertahanan mengatakan pada Sabtu malam bahwa tujuh rumah sakit militer akan dimobilisasi mulai 6 April untuk memberikan dosis vaksin.

Pemerintah telah berusaha untuk menahan munculnya kasus baru COVID dengan jam malam dan tindakan regional. Mulai Sabtu (3/4) dan selama empat minggu ke depan, sekolah dan bisnis yang tidak penting di seluruh negeri akan tetap tutup.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement