Kamis 15 Apr 2021 10:06 WIB

Sekjen NATO: Penarikan Pasukan dari Afghanistan Berisiko

AS tetap berkomitmen terus mendukung Afghanistan setelah penarikan pasukan.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg
Foto: Todayszaman
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg

IHRAM.CO.ID, BRUSSELS -- Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan penarikan pasukan keamanan dari Afghanistan bukanlah keputusan yang mudah dan memiliki risiko besar. Meski demikian, ia menyebut hal ini berpotensi membuat kehadiran militer secara terbuka untuk menahan ancaman kekerasan dari Taliban. 

“Ini bukan keputusan yang mudah dan mengandung risiko. Seperti yang telah saya katakan selama berbulan-bulan, kami menghadapi dilema karena alternatif untuk pergi dengan tertib adalah bersiap untuk kehadiran militer jangka panjang dan terbuka,” ujar Stoltenberg dalam konferensi pers NATO, dilansir Ani News, Kamis (15/4). 

Baca Juga

Dalam konferensi pers tersebut, hadir Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan kepala Departemen Pertahanan AS Llyod Austin yang mengatakan negaranya akan menanggapi setiap serangan Taliban terhadap pasukan dan sekutu selama proses penarikan dari Afghanistan. Ia menegaskan tanggapan akan diberikan dengan paksa saat kelompok itu menargetkan serangan ke salah satu pasukan sekalipun. 

Sementara itu, Blinken mengatakan AS tetap berkomitmen terus mendukung Afghanistan setelah penarikan pasukan. Ia juga akan memungkinkan kebijakan pemberian visa bagi pencari suara di bawah Program Visa Imigran Khusus. 

“Kami memiliki komitmen, terutama kepada mereka yang bekerja dengan kami, yang membantu kami baik itu militer, diplomat, dan kami memiliki program yang Anda semua ketahui, yang disebut Program Visa Imigran Khusus bagi warga Afghanistan yang memenuhi syarat,” jelas Blinken.

Blinken menegaskan penarikan militer AS dari Afghanistan tidak akan mengakhiri komitmen terhadap pembangunan negara itu. Termasuk dalam hal memberikan bantuan kemanusiaan dan pasukan keamanan.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengumumkan akan mulai menarik 2.500 tentara negara dari Afghanistan pada 1 Mei mendatang. Diperkirakan seluruh pasukan militer akan benar-benar keluar dari negara itu pada 11 September.

https://www.aninews.in/news/world/europe/leaving-afghanistan-not-an-easy-decision-entails-risks-nato-chief20210415033854/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement