Jumat 16 Apr 2021 04:35 WIB

Khofifah:Fokus 2022 Pemulihan Ekonomi, Infrastruktur dan SDM

Terdapat tujuh rancangan prioritas pembangunan Jatim.

Khofifah:Fokus 2022 Pemulihan Ekonomi, Infrastruktur dan SDM. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Humas Pemprov Jatim
Khofifah:Fokus 2022 Pemulihan Ekonomi, Infrastruktur dan SDM. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan fokus pembangunan tahun 2022 diarahkan ke pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur wilayah selatan Jatim, pembangunan sumber daya manusia (SDM), serta reformasi pelayanan dasar seperti kesehatan.

"Ada beberapa isu strategis yang menjadi prioritas pembangunan Jatim, bahkan nasional," ujarnya di sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Jatim Tahun 2022 di Surabaya, Kamis (16/4).

Ia menjelaskan, ada beberapa isu strategis nasional, seperti ketertinggalan infrastruktur di wilayah selatan Jatim, tingginya kemiskinan pedesaan, angka kematian ibu dan bayi, dan lain sebagainya.

Menurut dia, untuk menyelaraskan RKP dengan RKPD Jatim di tahun 2022, terdapat tujuh rancangan prioritas pembangunan Jatim, yakni pemulihan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan nilai tambah sektor sekunder dan pariwisata, penguatan konektivitas antarwilayah dalam upaya pemerataan hasil pembangunan.Kemudian, peningkatan layanan Infrastruktur, serta peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, produktivitas dan daya saing ketenagakerjaan serta pengentasan kemiskinan.

 

Selain itu, peningkatan kepedulian sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal, peningkatan kemandirian pangan dan pengelolaan sumber daya energi, peningkatan ketahanan bencana dan kualitas lingkungan hidup, serta peningkatan ketentraman, ketertiban umum dan peningkatan kualitas pelayanan publik bagi Masyarakat di Jatim.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa dalam rangka percepatan pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional dan pemerataan pembangunan nasional khususnya di Jatim, seperti tertuang dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 maka dibutuhkan langkah-langkah strategis dan terintegrasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

"Tentu untuk meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian daerah dan nasional," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Total, kata Khofifah, proyek percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur sejumlah 218 proyek dengan nilai investasi mencapai Rp294,34 triliun. "Kami harap hal ini dapat meningkatkan pembangunan ekonomi melalui peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja, mengungkit percepatan pembangunan, penciptaan lapangan pekerjaan, dan pemulihan ekonomi nasional, khususnya di Jatim," tutur dia.

Di sisi lain, Musrenbang digelar secara hiybrid dan dihadiri secara virtual oleh Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI Astera Primanto Bhakti , dan Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Kepala BAPPENAS Vivi Yulaswati.

Dari pejabat daerah ada Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin, jajaran Forkopimda Jatim, Kepala Perwakilan BI Jatim, Sekdaprov Jatim, bupati/wali kota di Jatim, serta jajaran instansi vertikal Jatim. Musrenbang ini sekaligus menjadi wadah untuk mencapai kesepakatan dan pembentukan komitmen antarpemanku kebijakan dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di Jatim.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement