Senin 19 Apr 2021 19:46 WIB

PM Inggris Batalkan Kunjungi India

India sedang dilanda gelombang kedua covid-19.

 Seorang pelancong bereaksi ketika seorang petugas kesehatan mengumpulkan usap mulutnya untuk diuji COVID-19 di luar terminal bus di Bengaluru, India, Rabu, 17 Februari 2021. Sekelompok lebih dari 100 kasus telah terdeteksi di kota selatan ini di kompleks apartemen, yang mendorong otoritas negara untuk mewajibkan pengujian RT-PCR bagi pelancong internasional, atau mereka yang telah mengunjungi atau transit baik melalui Afrika Selatan atau Brasil.
Foto: AP/Aijaz Rahi
Seorang pelancong bereaksi ketika seorang petugas kesehatan mengumpulkan usap mulutnya untuk diuji COVID-19 di luar terminal bus di Bengaluru, India, Rabu, 17 Februari 2021. Sekelompok lebih dari 100 kasus telah terdeteksi di kota selatan ini di kompleks apartemen, yang mendorong otoritas negara untuk mewajibkan pengujian RT-PCR bagi pelancong internasional, atau mereka yang telah mengunjungi atau transit baik melalui Afrika Selatan atau Brasil.

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Kasus covid-19 di India terus naik. Negara itu kini sedang berjuang mengatasi gelombang kedua covid-19.

Ibu kota New Delhi menerapkan lockdown. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun akhirnya membatalkan perjalanan ke India. Kunjungan semula dijadwalkan minggu depan.

Baca Juga

Johnson telah menunda perjalanan sekali sejak Januari, ketika infeksi COVID-19 tinggi di Inggris. Infeksi di India saat ini melonjak karena negara itu mengalami gelombang kedua virus.

"Mengingat situasi virus corona saat ini, Perdana Menteri Boris Johnson tidak akan dapat melakukan perjalanan ke India minggu depan," kata pernyataan bersama dari pemerintah Inggris dan India, yang dirilis oleh kantor Johnson, Senin (19/4).

"Sebaliknya, Perdana Menteri Modi dan Johnson akan berbicara akhir bulan ini untuk menyetujui dan meluncurkan rencana ambisius mereka untuk kemitraan masa depan antara Inggris dan India. Hubungan dengan India dipandang sebagai kunci dari ambisi Inggris pasca-Brexit.

Hubungan dengan India untuk menghidupkan kembali perdagangan dengan negara-negara di luar Uni Eropa. Selain itu juga ada dorongan diplomatik untuk mendapatkan lebih banyak pengaruh di kawasan Indo-Pasifik.

Inggris telah mengundang India untuk menghadiri KTT G7 yang akan diselenggarakannya pada Juni. Pejabat kesehatan Inggris mengatakan pada Ahad (18/4) bahwa mereka sedang menyelidiki varian COVID-19 yang berasal dari India, tetapi mereka belum memiliki cukup bukti untuk mengklasifikasikannya sebagai varian yang dikhawatirkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement