Selasa 27 Apr 2021 11:11 WIB

Erdogan Kecam Pernyataan Biden Soal Genosida Armenia

Erdogan minta agar Biden bercermin diri dan mengevaluasi negaranya.

Para pengungsi Armenia pada konflik 1915.
Foto: google.com
Para pengungsi Armenia pada konflik 1915.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA/ISTANBUL --Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin mengecam pernyataan "tidak berdasar" oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang peristiwa tahun 1915.

Presiden Turki menekankan pernyataan itu "bertentangan dengan fakta".

Berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Kabinet tiga jam di ibu kota Ankara, Erdogan mengatakan Presiden AS Biden mengeluarkan pernyataan yang tak berdasar, tak adil, dan bertentangan dengan fakta tentang peristiwa menyedihkan pada lebih dari seabad yang lalu.

"Kami percaya bahwa tidak manusiawi untuk mengeksploitasi penderitaan dari peristiwa sejarah," tambah Erdogan seperti dilansir Anadolu Agency.

Dia menekankan bahwa penyelidikan peristiwa sejarah dan pengungkapan kebenaran harus diserahkan kepada para ahli dan sejarawan, bukan kepada politisi.

Mengenai usulan komisi sejarah bersama untuk tudingan genosida Armenia, Erdogan mengatakan Turki belum menerima tanggapan atas tawaran dari Turki.

"Ada kuburan massal orang-orang Turki yang dibantai oleh orang-orang Armenia di banyak tempat, tetapi tidak ada tempat di mana Anda dapat menemukan kuburan massal milik orang-orang Armenia," kata presiden Turki itu.

Erdogan menyatakan bahwa tidak ada bukti konkret mengenai tuduhan Armenia, atau keputusan pengadilan internasional.

"Jika Anda menyebutnya genosida, Anda harus melihat ke cermin dan mengevaluasi diri Anda sendiri," kata pemimpin itu.

Pada Sabtu, Biden menyebut peristiwa selama tahun 1915 sebagai "genosida", yang melanggar tradisi lama presiden Amerika yang tidak menggunakan istilah tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement