Selasa 04 May 2021 19:27 WIB

Jalan Dalem Kaum Bandung Dipadati Warga Belanja & Ngabuburit

Petugas Satpol PP yang berjaga nampak tak mampu membendung animo masyarakat.

Sejumlah warga beraktivitas di pusat perbelanjaan di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (3/5). Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan tersebut mulai ramai dikunjungi warga untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga beraktivitas di pusat perbelanjaan di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (3/5). Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan tersebut mulai ramai dikunjungi warga untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kawasan Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung masih dipadati warga dari berbagai wilayah dengan berbagai keperluan mulai dari berbelanja kebutuhan Lebaran hingga hanya sekadar ngabuburit pada Selasa petang (4/5).

Meskipun menggunakan masker, namun situasi di kawasan tersebut nampak mengabaikan jaga jarak hingga menciptakan kerumunan. Pemerintah Kota Bandung sendiri menyatakan telah menginstruksikan jajarannya agar mengatasi hal itu. "Kemarin kita menegaskan seperti Dinas terkait, Satpol PP, Dishub beserta Kewilayahan untuk meminimalisasi kerumunan itu," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Adapun petugas Satpol PP yang berjaga nampak tak mampu membendung animo masyarakat menyambut suasana Lebaran 2021 itu. Sehingga para petugas Satpol PP pun nampak mondar-mandir untuk mengawasi pergerakan masyarakat.

Meski kawasan itu padat, namun pengunjung pusat perbelanjaan di sekitar kawasan itu seperti Pasar Baru, Kings, Yogya Kepatihan, dan Plaza Parahyangan nampak mulai menurun. Sebelumnya sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan tersebut dipadati warga hingga membludak pada Minggu (2/5).

Tak terkecuali Jalan Dalem Kaum juga yang kerap dituju masyarakat.Jalan Dalem Kaum sendiri merupakan jalan yang sebagiannya ditutup dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena khusus untuk pejalan kaki. Mengenai maraknya kerumunan masyarakat di kawasan itu, Yana pun mengajak masyarakat untuk tak lelah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 karena pandemi belum berakhir.

Apalagi maraknya kerumunan itu berpotensi menyebabkan adanya lonjakan kasus COVID-19. Menurut Yana, lonjakan itu akan nampak dua pekan setelahnya. "Makanya kita harus saling mengingatkan, karena di satu sisi pelaku ekonomi merasa 'marema' saat ini setelah beberapa lama. Cuma kita ingatkan lagi ledakan itu bisa terjadi kalau kita abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan," kata Yana.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement