Selasa 11 May 2021 07:07 WIB

WHO: Mutasi India Jadi Perhatian Global

Varian India yang bisa lebih menular daripada jenis lainnya.

Rep: Zainur Mashir Ramadhan/ Red: Agung Sasongko
Suasana sepi pusat vaksinasi saat terjadi kelangkaan vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Shatabdi, Mumbai, India, Jumat (30/4). Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) mengumumkan untuk menutup pusat vaksinasi selama tiga hari hingga Ahad (2/5) karena kekurangan pasokan vaksin di Mumbai. India mencatat lonjakan besar-besaran kasus baru Covid-19 dan tingkat kematian tertinggi di dunia dalam kurun waktu satu hari sejak awal pandemi. EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Suasana sepi pusat vaksinasi saat terjadi kelangkaan vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Shatabdi, Mumbai, India, Jumat (30/4). Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) mengumumkan untuk menutup pusat vaksinasi selama tiga hari hingga Ahad (2/5) karena kekurangan pasokan vaksin di Mumbai. India mencatat lonjakan besar-besaran kasus baru Covid-19 dan tingkat kematian tertinggi di dunia dalam kurun waktu satu hari sejak awal pandemi. EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI

IHRAM.CO.ID,  BRUSSELS -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada ,Senin (10/5), baru saja mengklasifikasikan mutasi virus korona India sebagai "varian yang menjadi perhatian" untuk kesehatan global. Hal itu, mengingat varian India yang bisa lebih menular daripada jenis lainnya.

Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19 mengatakan, bahwa sementara pihaknya masih akan memerlukan lebih banyak informasi tentang varian virus tersebut. Namun demikian, dalam studi pendahuluan tentang mutasi, kata dia, telah menunjukkan adanya peningkatan penularan dari varian terkait

Baca Juga

Lebih lanjut mengutip common dreams, Selasa (11/5), Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan menekankan bahwa belum ada cukup informasi untuk menentukan apakah strain tersebut mampu melawan vaksin atau tidak. Dia menegaskan, pihaknya akan terus memperbarui data varian secara terus menerus guna menanganinya.

"Ini tidak seperti gelombang pertama. Jadi menurut saya apa yang kita lihat lebih mudah ditularkan." ungkap Swaminathan.

 

Hingga kini, para ahli percaya jika varian tersebut, yang secara resmi dikenal sebagai B.1.617, menjadi kekuatan pendorong utama di balik lonjakan virus corona di India. Bahkan, dalam dua pekan terakhir kasus harian di negara itu mencapai lebih dari 300 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement