Selasa 11 May 2021 14:05 WIB

Warga Saudi Siap Rayakan Idul Fitri dengan Prokes Ketat

Warga Saudi berupaya sebaik mungkin merayakan Idul Fitri dengan protokol kesehatan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Ta
Foto: Arabnews
Ta

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Umat Muslim mulai menghitung hari dan semakin tidak sabar merayakan Idul Fitri. Banyak yang ingin menghabiskan waktu di hari paling fitri ini bersama keluarga dan orang-orang terkasih.

Semangat ini pun terasa bagi Muslim Saudi. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, mereka berupaya sebaik mungkin merayakan Idul Fitri dengan protokol kesehatan dan tindakan pencegahan yang ketat.

"Saya menunggu Idul Fitri dengan penuh semangat. Saya selalu mencoba pergi ke pasar sebulan sebelumnya bersama anak-anak saya, sebelum ramai," ujar seorang supervisor operasi Sumber Daya Manusia (SDM), Husain Al-Anazi, dikutip di Arab News, Selasa (11/5).

Sebelum tempat-tempat perbelanjaan ramai dan penuh sesak dengan banyak orang, dia berusaha membeli apapun yang dibutuhkan keluarganya, seperti pakaian, perbekalan dan permen.

Di hari Idul Fitri, Al-Anazi pergi ke masjid, di mana dia menunaikan sholat Idul Fitri dan kembali ke rumah. Hingga saat ini ia berusaha menghabiskan waktu dengan orang tua, saudara perempuan, istri, serta anak-anaknya terlebih dahulu, baru menuju kerabat lainnya.

Di malam hari, ia akan pergi ke lokasi pertemuan seluruh kerabatnya, di mana diadakan makan malam khusus untuk keluarga di rumah saudara tertua atau di lokasi kontrakan yang terpisah. Setelah makan malam selesai, dia pergi ke tempat teman-temannya.

Kebiasaan lainnya diungkap seorang pekerja keamanan di Saudi Electricity Co., Bandar Al-Ghayeb. Dia jarang menghabiskan seluruh waktu saat Idul Fitri bersama keluarga dan kerabatnya, karena bekerja dengan sistem //shift// di perusahaan.

Dia malah lebih sering mengunjungi teman-teman di lingkungan kerjanya. Mereka menyiapkan banyak makanan Idul Fitri, kebanyakan makanan panggang.

"Kami tidak makan terlalu banyak. Kami makan secara simbolis, seolah-olah kami sedang mencicipi beragam makanan," ujarnya.

Al-Ghayeb mengatakan dia juga mengunjungi beberapa kerabat dan teman lainnya di hari yang sama setelah tidur siang. Meskipun ia biasanya kelelahan secara fisik, ia merasa nyaman secara psikologis.

Pada hari itu ia mendapat kesempatan bertemu banyak orang, termasuk teman-teman yang sudah bertahun-tahun tidak ia temui.

Momen terbaik Idul Fitri bagi seorang ibu rumah tangga, Asmhan Al-Fuhaiqi, adalah pagi hari pertama. Terutama saat ia mulai mengenakan baju baru.

“Melakukan shalat Idul Fitri memiliki perasaan tersendiri.  Setelahnya kami berkumpul bersama sebagai anggota keluarga di rumah ayah saya, di mana kami mulai membagikan permen kepada para tamu," katanya.

Al-Fuhaiqi menambahkan semangat Idul Fitri terpancar saat rombongan mulai menyalakan kembang api sebagai simbol memulai perayaan.

Pada malam sebelum Idul Fitri, dia membuat manisan dan menaruhnya di ruang tamu sebelum fajar. Ia juga berusaha mengharumkan rumah dengan dupa dan oud.

Di masa lalu, Al-Fuhaiqi sangat ingin pergi ke masjid di sebelah kota, karena terasa "sangat berbeda". Namun, situasinya berubah setelah wabah Covid-19 dan dia memilih mengunjungi masjid terdekat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement