Rabu 12 May 2021 06:29 WIB

Kisah Islamnya Nu'aim bin Masud

Nu’aim bin Mas’ud terlahir sebagai seorang suku Ghathafan dari keluarga terpandang.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, Nu’aim bin Mas’ud terlahir sebagai seorang suku Ghathafan dari keluarga yang terpandang. Di usia muda, ia cukup sering berdagang dari Makkah ke Madinah. Namun, dari kegiatan itulah ia pun menjadi tahu akan hal-hal yang menyangkut kemaksiatan dan kesenangan di kota itu.

Dengan pemahamannya yang cukup akan kesenangan yang ditawarkan Madinah, ia menjadi seorang yang cukup sering pergi ke kota itu demi mencari kesenangan dunia yang ditawarkan oleh kaum Yahudi di sana, terutama Bani Quraizhah. Oleh sebab itu, ia sangat dikenal oleh orang-orang di Madinah. Dan mereka pun menyukai Nu'aim.

Baca Juga

Pada saat itu, Nu’aim tidak ambil pusing dengan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya. Saat Rasulullah dan para sahabatnya memulai hijrah ke Madinah, barulah Nu’aim merasa terganggu dan terusik.

Ketika kaum Yahudi Bani Nadhir—yakni kaum Yahudi dari sekitar Madinah—mulai bergerak dan memprovokasi kaum Quraisy di Makkah dan di Nejed untuk memerangi Rasulullah dan pengikutnya di Madinah, dengan segera bani Ghathafan di Nejed menyambut baik usulan tersebut.

Saat itu, Nu’aim termasuk salah satu tokoh Bani Ghathafan yang ikut dalam pasukan Bani Ghathafan di bawah kepemimpinan Uyaynah bin Hishn Al-Ghethfan. Selain membujuk kaum Quraisy di Makkah dan Bani Ghathafan di Nejed, para Yahudi Bani Nadhir juga mengompori suku Yahudi yang tinggal di Madinah, yakni Bani Quraidzah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement