Selasa 18 May 2021 13:11 WIB

38.000 Warga Gaza Mengungsi Akibat Serangan Israel

PBB: 38.000 warga Palestina mengungsi di Gaza akibat serangan Israel

Warga Palestina berlindung di bangunan sekolah menghindari serangan pasukan Israel.
Foto: Anadolu Agency
Warga Palestina berlindung di bangunan sekolah menghindari serangan pasukan Israel.

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Lebih dari 38.000 warga Palestina mencari perlindungan di puluhan sekolah PBB di seluruh Jalur Gaza setelah terusir akibat serangan Israel yang berkelanjutan.

Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada Senin mengatakan serangan Israel di daerah kantong pantai yang padat penduduk telah menyebabkan lebih dari 2.500 orang kehilangan tempat tinggal setelah rumah mereka dihancurkan.

Sementara itu, 41 fasilitas pendidikan, termasuk pusat kejuruan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) dan fasilitas pendidikan tinggi juga dirusak.

"Pasokan listrik telah dikurangi menjadi hanya enam hingga delapan jam per hari, mengakibatkan efek riak yang telah menghambat perawatan kesehatan dan layanan lainnya, termasuk air dan sanitasi," kata Dujarric seperti dilansir Anadolu Agency.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai 212, termasuk 61 anak-anak, 35 wanita dan 16 warga lanjut usia, sementara 1.400 lainnya terluka.

Militer Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah pantai dan meratakan sejumlah bangunan bertingkat.

Sepuluh warga Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza ke Israel.

Menjawab pertanyaan Anadolu Agency tentang penciptaan mekanisme perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina, Dujarric mengatakan fokus PBB adalah untuk segera menghentikan permusuhan, mendapatkan bantuan kemanusiaan dan mencoba untuk mengembalikan proses politik ke jalurnya.

“Soal mekanismenya kita harus lihat usulan dari negara-negara anggota,” tambah dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement