Kamis 20 May 2021 09:45 WIB

Masjid Glasgow Jadi Pusat Vaksinasi

Masjid di Glasgow Skotlandia beroperasi 12 jam sehari sebagai pusat vaksinasi Covid

Rep: Andrian Saputra / Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Masjid Raya Glasgow
Foto: tripadvisor.com
Masjid Raya Glasgow

IHRAM.CO.ID, GLASGOW -- Sebuah masjid di kota Glasgow Skotlandia beroperasi 12 jam sehari sebagai pusat vaksinasi Covid-19. Seperti dilansir the News pada Kamis (20/5) Masjid Pusat Glasgow beroperasi sebagai pusat vaksinasi mulai pukul 08.00 hingga pukul 20.00 waktu setempat setiap harinya.

Orang-orang yang tinggal di kawasan G41, G42, G5, G51 dan G 52 dan berusia 18-39 tahun di Glasgow memperoleh vaksin lebih awal ketika otoritas Kesehatan setempat tengah menangani lonjakan kasus di kota itu.  Kota Glasgow memiliki kasus Covid-19 tertinggi di Skotlandia. Tercatat 104,6 kasus per 100.000 orang dalam tujuh hari hingga 15 Mei. Bagian Selatan Glasgow menjadi paling banyak ditemukan kasus.

Vaksinasi juga diberikan kepada warga yang berusia 18-39 tahun di Moray. Direktur klinis nasional Skotlandia, Profesor Jason Leitch mengatakan persediaan vaksin darurat sedang digunakan untuk memvaksinasi kelompok usia yang lebih muda.

“Kami harus sedikit lebih berhati-hati karena pasokan. Kami tidak memiliki 60 juta vaksin untuk setiap orang di negara ini, kami mendapatkannya,  dan pada akhir Juli kami akan menawarkan dosis tunggal kepada setiap orang dewasa, mari perjelas, tetapi kami dapat menggunakan beberapa vaksin kontingensi untuk hotspot ini Bolton, Glasgow, Moray, jadi kami bisa melakukannya,” katanya.

Dia mengatakan pihak berwenang juga berusaha menemukan orang-orang di Glasgow yang tidak datang saat pemberian dosis pertama, atau yang melewatkan suntikan kedua.

Glasgow dan Moray tetap dalam status Level 3 meskipun daratan Skotlandia lainnya telah menurun ke Level 2 pada Senin. Setelah Glasgow, East Renfrewshire memiliki tingkat kasus Covid-19 tertinggi kedua di Skotlandia dengan 94,2 per 100.000 orang dalam tujuh hari hingga 15 Mei. Moray sekarang berada di posisi kelima dengan 48 kasus per 100.000.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement