Jumat 28 May 2021 10:02 WIB

Upaya Muslim India Bantu Lawan Penyebaran Covid-19

Berbagai organisasi Muslim di India bergandengan tangan berupaya memberikan bantuan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Berbagai organisasi Muslim di India bergandengan tangan berupaya memberikan bantuan.
Foto: Salaam Gateway
Berbagai organisasi Muslim di India bergandengan tangan berupaya memberikan bantuan.

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Kementerian Kesehatan India mengumumkan angka kematian akibat Covid-19 secara resmi telah melewati angka 300 ribu jiwa pada Senin (24/5). Untuk membantu sistem perawatan kesehatan yang terus tertekan, berbagai organisasi Muslim di negara itu bergandengan tangan berupaya memberikan bantuan.

Di New Delhi, seorang pria yang memiliki latar belakang konsultan keuangan Syariah, Tayyab Ahsan Baksh, berupaya menyediakan tabung oksigen. "Sistem kesehatan gagal. Orang-orang ketakutan. Orang-orang tidak berdaya," kaya dia dikutip di Salaam Gateway, Kamis (27/5).

Masjid Shahi Bagh Wali, tempat di mana ia menjadi pengurus, telah menjalankan Pusat Bantuan Covid-19 sejak tahun lalu. Keberadaan pusat bantuan ini telah membantu ribuan orang dengan memberikan makanan dan dukungan medis.

Tahun ini, masjid tersebut telah melayani lebih dari 600 orang dengan memberikan tabung oksigen dan isi ulang di wilayah sekitarnya.

Tayyab berupaya memanfaatkan semua jaringan dan keterampilan manajerialnya untuk memberikan bantuan.  Masjid, menurutnya, harus menjadi pusat dari semua kegiatan kemanusiaan dan bermanfaat bagi semua komunitas.

"Masjid seharusnya tidak hanya untuk shalat tetapi harus berfungsi sebagai pusat komunitas, rehabilitasi, kesejahteraan dan pembangunan,” kata Tayyab, yang menjabat sebagai CEO dari sebuah perusahaan swasta.

Sejauh ini, pihaknya telah mendistribusikan obat-obatan dan membantu lebih dari 2.000 orang, dengan mesin alat bantu pernapasan seperti CPAP dan BIPAP, derta  peralatan medis lainnya. Mereka bekerja berdasarkan sistem pinjam.

Di kota selatan Chennai, tiga serangkai, Hameed Riswan, Zia Akhtar dan Ali Akbar berupaya membantu orang-orang di sekitarnya. Hameed menyebut kolaborasi adalah kata kunci atas upaya gerakan yang ia beri nama "Covid-19 Relief Force (CRF)".

Mereka telah memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dengan cara kolaboratif. Mereka berusaha mengoordinasikan individu dan kelompok yang berbeda, yang bekerja secara terpisah, untuk terlibat dalam suatu platform bersama.

Inisiatif ini dimaksudkan untuk memastikan akses yang lebih besar terhadap pasien atas sumber daya atau bantuan yang tersebar di berbagai titik.

"Kami telah menyiapkan ruang 'perang' yang terdiri dari 20 tim untuk melayani kebutuhan yang berbeda. Seperti tim farmasi, tim dokter, tim ambulans dan sebagainya. Semua ini didukung oleh lebih dari 50 kelompok relawan di kota dan 600 di negara bagian," kata Hameed.

Model kolaboratif ini telah membantu menarik donasi untuk membiayai organisasi sosial kecil yang ikut serta dan membutuhkan dana. Tim melakukan uji tuntas pada organisasi-organisasi tersebut, untuk memverifikasi klaim dan kebutuhan mereka.

Di timur India di Kolkata, 100 profesional dari berbagai bidang telah berkumpul untuk mendirikan Society of Muslim Professionals (SMP). Mereka berupaya memberikan konsultasi medis, konseling untuk masalah kesehatan mental, serta informasi terbaru tentang ketersediaan tempat tidur rumah sakit.

"Meskipun basis dukungan kami mencakup para profesional yang sebagian besar berasal dari Kolkata, banyak dari anggota kami sekarang bekerja di berbagai belahan dunia,” kata salah satu anggota kunci yang tidak ingin disebut namanya.

Ia menyebut upaya yang mereka lakukan adalah kerja tim. Semua pihak berusaha memberikan dukungan dengan cara apa pun yang memungkinkan.

Di ibu kota keuangan India, kepala Mufti Masjid Juma Mumbai, Mohammed Ashfaq Kazi, berhasil membujuk sejumlah orang menyalurkan zakat mereka di bulan Ramadan untuk membantu membangun kembali perusahaan kecil yang menderita kerugian selama pandemi.

“Masyarakat berkumpul di tingkat mikro dan membentuk kelompok mereka sendiri, yang terdiri dari teman dan kerabat, menyalurkan zakat untuk peningkatan kehidupan jangka panjang mereka yang membutuhkan," kata dia.

Di sisi lain, beberapa jamaahnya berupaya mengadopsi sebuah keluarga, mengambil tanggung jawab mendidik anak kecil, dan membayar biaya rawat inap anggota masyarakat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement