Sabtu 29 May 2021 19:15 WIB

Menko PMK Minta Warga Tetap Waspada Virus B.1617.2

Menko PMK sebut varian Covid-19 ini lebih ganas dan menular

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko-PMK, Profesor Muhadjir Effendy mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya mengantisipasi agar virus Covid-19 khususnya varian baru B.1617.2 tidak semakin meluas penyebarannya di Indonesia.
Foto: dok. Humas UMM
Menko-PMK, Profesor Muhadjir Effendy mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya mengantisipasi agar virus Covid-19 khususnya varian baru B.1617.2 tidak semakin meluas penyebarannya di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya mengantisipasi agar virus Covid-19 khususnya varian baru B.1617.2 tidak semakin meluas penyebarannya di Indonesia. Menurutnya, varian ini lebih ganas dan memiliki laju penularan lebih cepat.

"Karena itu, sekarang setiap kali ada isu, ada kemungkinan potensi sumber penyebaran dari varian-varian baru harus langsung segera ditangani," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/5).

Kemudian, ia melanjutkan saat ini belum ada tanda-tanda penyebaran secara luas virus Covid-19 varian baru itu. Walaupun begitu, tetap saja masyarakat harus waspada. Saat ini, pemerintah memberi perhatian khusus pada pergerakan orang dari perbatasan Kalimantan dan khususnya dari Sumatera yang kemungkinan bisa menjadi pintu masuk varian virus Covid-19 baru.

"Karena dari Sumatra itu banyak sekali pekerja migran kami maupun sanak-saudaranya yang melakukan penyeberangan lewat jalur tidak resmi sehingga di luar pengendalian kami,"kata dia.

Selain itu, pemerintah masih mewaspadai arus balik mudik lebaran, terutama dari Sumatra. Pergerakan bus setiap harinya hampir 500 bus dan belum semuanya kembali ke Jawa. 

"Kapolda Sumatra Selatan dan Lampung juga meminta untuk diperpanjang untuk melakukan pencegatan, pemeriksaan dan penindakan mereka yang akan menyeberang kembali ke Jawa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement