Senin 31 May 2021 20:36 WIB

Pemerintah Kembali Datangkan 8 Juta Vaksin Sinovac

Pemerintah Kembali Datangkan 8 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Subarkah
Karyawan mengangkut Envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Sebanyak delapan juta dosis bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 Sinovac pada tahap ke-14 kembali diterima oleh Bio Farma untuk selanjutnya diproses produksi dan didistribusikan guna percepatan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat Indonesia.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Karyawan mengangkut Envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Sebanyak delapan juta dosis bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 Sinovac pada tahap ke-14 kembali diterima oleh Bio Farma untuk selanjutnya diproses produksi dan didistribusikan guna percepatan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat Indonesia.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di Indonesia. Sebanyak 8 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac pun telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (31/5) siang ini.

Dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini, maka hingga saat ini Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin bentuk jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin bentuk jadi produksi AstraZeneca, dan 1 juta dosis vaksin bentuk jadi produksi Sinopharm di mana 500 ribu di antaranya merupakan hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab. 

Selain itu, ada juga 81,5 juta dosis bahan baku vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65,5 juta dosis vaksin jadi. Sehingga secara keseluruhan telah terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi.

“Sampai saat ini, Indonesia sudah mempunyai 75,9 juta vaksin, di mana dari 75,9 juta itu, kalau satu rakyat Indonesia menggunakan dua dosis, berarti itu cukup untuk 37,5 juta (orang),” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat konferensi pers. 

Hingga saat ini, realisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 program pemerintah telah mencapai total 26,9 juta dosis. Dengan rincian sebesar 16,3 juta masyarakat menerima vaksinasi dosis pertama dan sekitar 10,6 juta masyarakat menerima vaksinasi dosis kedua. 

Dengan angka tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara yang telah melakukan vaksinasi terbanyak di Asia Tenggara. Meskipun demikian, jumlah tersebut masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara besar lain seperti Cina dan Amerika Serikat. Karena itu, Erick menegaskan pemerintah akan berupaya untuk terus meningkatkan capaian angka vaksinasi.

“Kita tahu dengan vaksinasi justru ini membantu kita mencegah dari penularan, mencegah kematian, dan terpenting juga untuk ekonominya sendiri, kita bisa mengurangi pelepasan dari pengurangan tenaga kerja, supaya kita bisa mempercepat ekonomi kita balik,” kata dia.

Menurut Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu, dalam penanganan pandemi vaksinasi merupakan faktor penting. Namun, ia mengingatkan, vaksinasi juga harus didukung dengan penerapan protokol kesehatan oleh seluruh masyarakat.

“Vaksinasi adalah game changer. Tetapi vaksinasi tanpa didukung oleh protokol kesehatan oleh masyarakat, ini menjadi sesuatu yang tidak bisa sustainable atau berkelanjutan,” jelasnya.

Selain mendapatkan vaksin melalui kerjasama bilateral dan multilateral, pemerintah juga terus bekerja keras mengembangkan vaksin Merah Putih guna membangun kemandirian bangsa dan memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19. 

Saat ini, terdapat enam lembaga yang sedang melakukan pengembangan, yaitu Lembaga Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga.

“Kami juga membuka diri bekerja sama dengan pihak-pihak lain karena kita ingin juga bisa memproduksi vaksin sendiri, tidak hanya vaksin impor. Insyaallah kerja keras ini kita bisa lihat nanti di akhir tahun dan awal tahun depan apakah kita ada kemajuan dengan vaksin Merah Putih ataupun vaksin kerja sama dengan pihak lain,” kata Erick.

Pemerintah berharap dengan percepatan program vaksinasi, perekonomian Indonesia bisa tumbuh kembali. Pemerintah sendiri memprediksi perekonomian nasional akan tumbuh lagi seperti tahun-tahun sebelumnya di angka 4-5 persen pada akhir tahun ini.

“Kami berharap juga dukungan dari masyarakat segala golongan, kembali tadi disiplin protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan juga mencuci tangan,” ujar dia.

Hari Ini, Kasus Positif Naik 5.662

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan penambahan kasus positif Covid-19 harian pada Senin (31/5). Satgas mencatat terjadi penambahan kasus positif yang sebanyak 5.662 dengan total kasus kumulatif mencapai 1.821.703.

Sebanyak 67.861 spesimen dari 53.491 orang dilaporkan telah diperiksa pada hari ini. Satgas juga mencatat penambahan kasus aktif yang sebanyak 367 orang. Sehingga total kasus aktif yang masih dalam perawatan dan pemantauan mencapai sebanyak 102.006 orang.

Sementara itu, angka positivity rate harian Covid-19 pun tercatat mencapai sebesar 10,58 persen. Angka kasus sembuh juga mengalami peningkatan sebanyak 5.121 orang. Hingga hari ini total kumulatif kasus kesembuhan telah mencapai 1.669.119.

Satgas juga melaporkan penambahan kasus meninggal harian sebanyak 174 orang dan menjadikan total kasus meninggal hingga hari ini mencapai 50.578 orang. Sedangkan sebanyak 56.125 orang masih dalam status suspek.

Dari penambahan kasus positif ini, Provinsi Jawa Barat menambahkan kasus baru tertinggi yang mencapai sebanyak 1.316. Disusul oleh Jawa Tengah yang menambahkan 881 kasus. DKI Jakarta pada hari ini berada di posisi ketiga dengan 726 kasus baru, Riau melaporkan penambahan 473 kasus baru, dan Jawa Timur melaporkan 249 kasus baru.

Sementara itu sebanyak sembilan provinsi melaporkan penambahan kasus baru di bawah 10 dan dua provinsi melaporkan tak ada penambahan kasus baru yakni Sulawesi Barat dan juga Papua.

Terkait update vaksinasi, Satgas melaporkan sebanyak 16.413.672 masyarakat telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama dan 10.631.835 masyarakat mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement