Selasa 01 Jun 2021 23:55 WIB

Muhammadiyah dan Pancasila

Muhammadiyah berprinsip bahwa Pancasila adalah falsafah negara Indonesia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Prof Dadang Kahmad
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Prof Dadang Kahmad

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad memaparkan komitmen Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila untuk membangun bangsa. Prof Dadang mengatakan sebagaimana muktamar ke-47, Muhammadiyah berpandangan bahwa Indonesia adalah Darul Ahdi Wa Syahadah yakni negara yang didirikan berdasarkan hasil kesepakatan yang tertuang dalam konstitusi. Muhammadiyah berprinsip bahwa Pancasila adalah falsafah negara Indonesia.

"Sejak awal Muhammadiyah itu komitmen dan konsisten, kita mendukung pancasila sebagai dasar negara maupun sebagai falsafah negara. Muhammadiyah termasuk yang merumuskan  dan juga anggota BPUPKI. Jadi sejak awal Islam punya peran besar terhadap lahirnya Pancasila," kata Dadang kepada Republika.co.id pada Selasa (1/6).

Lebih lanjut Prof Dadang mengatakan Muhammadiyah mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila pada aksi-aksi nyata. Menurutnya sebagai organisasi berlandaskan agama, Muhammadiyah terus menyuarakan akan arti pentingnya berketuhanan dan beragama. Sehingga setiap rakyat Indonesia mempunyai keyakinan terhadap Tuhan terlepas dari perbedaan konsep ketuhanan atau agama yang ada. Muhammadiyah pun sangat menghormati perbedaan akan konsep-konsep ketuhanan yang ada di Tanah Air.  

Pada sisi lain pergerakan Muhammadiyah melalui berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersebar luas menurut Prof Dadang adalah bukti nyata bagaimana Muhammadiyah menerapkan setiap sila dalam Pancasila.

"Muhammadiyah memberikan semacam pelayanan tanpa membeda-bedakan suku bangsa maupun agama. Kita punya AUM di seluruh Indonesia sampai ke daerah non muslim. Dari segi persatuan kita menjunjung tinggi persatuan, oleh karena itu Muhammadiyah membangun di semua pelosok, membangun sekolah, rumah sakit, itu semua dalam rangka mempererat persatuan," katanya.

Bahkan menurut Prof Dadang, semangat pendiri Muhammadiyah yaitu KH Ahmad Dahlan adalah agar Muhammadiyah menjadi organisasi pemersatu bangsa. Muhammadiyah pun banyak bergerak dalam bidang kemanusiaan melalui MDMC Muhammadiyah, Lazismu, Majelis Pengembangan Masyarakat dan lainnya. Bahkan sebagai kepedulian terhadap bangsa Indonesia, Muhammadiyah turut berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19. Sekitar Rp 400 miliar lebih dana yang telah dikeluarkan untuk membantu penyelesaian penangan Covid-19.

"Kita aktif dalam demokrasi dan kita ingin menegakan keadilan sosial melalui amal usaha Muhammadiyah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement