Jumat 04 Jun 2021 05:55 WIB

Louis Vuitton Dikecam Jual Keffiyeh Palestina Mahal

Louis Vuitton dan Fendi menuai kecaman karena menjual Keffiyeh tradisional Palestina

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Keffiyeh dari Louis Vuiton
Foto: Middle East Eye
Keffiyeh dari Louis Vuiton

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rumah mode ternama Louis Vuitton dan Fendi menuai kecaman karena menjual Keffiyeh tradisional Palestina dengan harga mahal. Louis Vuitton menjual keffiyeh seharga 700 dolar AS atau setara Rp 9,9 juta dab Fendi menjualnya dengan harga 835 dolar AS atau Rp 11,9 juta.

Kecaman tersebut muncul atas dugaan, bahwa kedua merek fesyen terkemuka itu mencari keuntungan komersial sambil menghilangkan simbolisme di balik keffiyeh. Selain itu, mereka juga dianggap tidak peka terhadap apa yang menimpa warga Palestina di bawah serangan-serangan zionis Israel, sebelum gencatan senjata.

"Genosida Palestina bukanlah sesuatu yang bisa Anda manfaatkan," tweet satu orang kepada Louis Vuitton.

"Hapus ini dari situs Anda segera, itu menjijikkan," tweet yang lain, dilansir dari Middle East Eye, Kamis (3/6).

Syal biru diiklankan di situs web Louis Vuitton dan menyertakan logo "LV" yang ikonik. Digambarkan sebagai "stola" nama lain untuk syal atau selendang panjang yang terinspirasi oleh Keffieh klasik.

Keffiyeh sendiri merupakan jilbab yang secara tradisional dikenakan oleh petani Levantine dan Badui, dan pada abad yang lalu telah menjadi simbol perlawanan Palestina terhadap kolonialisme dan pendudukan Israel.

Dalam serangan pada Mei lalu, Israel membunuh sedikitnya 243 warga Palestina di Gaza, termasuk 66 anak-anak, selama pengeboman di wilayah Palestina yang terkepung.

Sebenarnya, apa yang dilakukan dua perusahaan mode ini terhadap keffiyeh Palestina ini bukanlah yang pertama. Pada bulan lalu pun, jika menelusuri dalam pencarian di Google, tentang syal apa yanh dipakai teroris, maka keffiyeh adalah hasil teratas yang muncul.

Bagi orang Palestina, keffiyeh telah menjadi identik dengan tujuan perjuangan mereka. Kain kotak-kotak hitam-putih tradisional telah dikenakan di seluruh dunia oleh para aktivis, pengunjuk rasa dan bahkan selebriti sebagai simbol solidaritas dengan rakyat Palestina.

Sementara rumah mode menjual keffiyeh seharga ratusan dolar, sedangkan pabrik keffiyeh lokal di wilayah Palestina yang diduduki terpaksa ditutup, sejak syal mulai diproduksi di tempat lain. Kini, hanya tersisa satu pabrik keffiyeh di Palestina. Dimiliki oleh keluarga Herbawi, pabrik ini telah beroperasi sejak tahun 1961.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement