Kamis 03 Jun 2021 20:43 WIB

Jamaah Punya Firasat tak Bisa Berangkat Haji

Jamaah: Saya Sudah Punya Firasat Kalau Allah tidak Berangkatkan Lagi

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruang karantina jamaah peserta haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (3/6). Asrama Haji Pondok Gede mempersiapkan layanan satu atap dengan memenuhi standar protokol kesehatan untuk jamaah haji jika sewaktu-waktu pemerintah Arab Saudi mengizinkan jamaah Indonesia melaksanakan ibadah haji. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruang karantina jamaah peserta haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (3/6). Asrama Haji Pondok Gede mempersiapkan layanan satu atap dengan memenuhi standar protokol kesehatan untuk jamaah haji jika sewaktu-waktu pemerintah Arab Saudi mengizinkan jamaah Indonesia melaksanakan ibadah haji. Republika/Thoudy Badai

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan pembatalan penyelenggaraan haji tidak mengejutkan bagi calon jamaah haji khusus Ihsan Cahya Utama. Ia memiliki firasat bahwa tahun ini akan batal lagi berangkat ke tanah suci untuk ibadah haji bersama istrinya

"Saya sudah punya firasat jauh-jauh hari kalau Allah tidak berangkatkan lagi," kata Ihsan yang akrab disapa Abu Mariam saat dihubungi Republika, Kamis (3/6).

Meski demikian kata Abu Mariam sebelum ada pengumuman pembatalan, ia bersama istrinya tetap ikhtiar mempersiapkan segala keperluan untuk keberangkatan haji tahun ini dengan mengikuti pertemuan yang dilakukan Kemenag dan Penyelenggara Haji Khusus (PIHK). Ia mengaku tak menyesal atas apa yang telah dipersiapkannya itu akhirnya batal lagi berangkat.

"Alhamdulillah ala kulli hal, segala puji hanya milik Allah atas segala keadaan yang ada. Itu doa yamg terucap dari seorang calon jamaah Haji yang tertunda untuk kedua kalinya sejak Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberangkatkan jamaah Haji Indonesia sejak tahun lalu," katanya.

Abu Mariam meyakini kabar batal lagi berangkat haji tahu ini merupakan qodarallah yang harus diterima semua calon jamaah haji dengan ikhlas.  Dan bersangka baik pada Allah atas keadaan saat ini sekalipun tidak menyenangkan karena mesti batal lagi berangkat haji.

"Karena keadaan dan situasi yang kita hadapi saat ini semua terjadi karena kuasa dan izin-Nya," katanya.

Abu Mariam mengatakan, jangan pernah kita bersangka buruk terhadap pemerintah yang telah memutusan tidak memberangkatkan calon jamaah Haji Indonesia. Bahkan Kerajaan Saudi yang memiliki otoritas penyelenggaraan haji tiddak dapat memastikan keberangkatkan Haji.

"Tapi Hanya Allah yang punya kuasa," katanya.

Menurutnya, masalah vaksin, kuota, prokes hanya asbab-asbab yang Allah datangkan pada kita, untuk menguji keimanan kita. Apa kita diberangkatkan Haji karena Allah, atau karena asbab-asbab yang dibuat manusia sebagai penentu syarat Haji.

"Bersabarlah para jamaah Haji Indonesia, sebagaimana sabarnya para sahabat r.anhum saat tidak dapat menunaikan Haji bersama Rasulullah saat dihadang kaum musyrikin," katanya.

Abu Mariam yang pernah menggawangi beberapa program acara televisi di antaranya Pemburu Hatu (Lativi), Espresso (Antv), Maunah Illahi (Antv) menyarankan, jangan menarik kembali uang pembelanjaan Haji yang telah disetor. Karena uang tersebut akan terus menjadi sodaqoh buat kita.

"Selama kita ridho dan sabar atas segala keadaan yang Allah datangkan pada kita," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement