Kamis 10 Jun 2021 19:24 WIB

RSJD Solo Rawat 8 Pasien Covid-19 dari Kudus, 1 Meninggal

RSJD menyiapkan 53 tempat tidur pasien Covid-19.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
RSJD Solo Rawat 8 Pasien Covid-19 dari Kudus, 1 Meninggal (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
RSJD Solo Rawat 8 Pasien Covid-19 dari Kudus, 1 Meninggal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin di Kota Solo menerima rujukan delapan pasien Covid-19 asal Kabupaten Kudus dari isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan sejak Selasa (8/6). Satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (9/6) malam lantaran memiliki penyakit komorbid.

Juru Bicara Tim Covid-19 RSJD dr Arif Zainudin, Maria Rini Indriarti, mengatakan, pada Selasa (8/6) pukul 16.00 WIB RSJD menerima rujukan lima orang pasien dari Asrama Haji Donohudan. Kemudian pukul 23.00 WIB di hari yang sama kembali menerima dua pasien. Selanjutnya pada Kamis (10/6) RSJD kembali menerima rujukan satu orang pasien.

"Jumlah pasien rujukan dari Asrama Haji Donohudan yang dirawat di RSJD berjumlah delapan orang. Sehingga saat ini kami merawat pasien dengan terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 13 orang," jelas Maria seperti tertulis dalam siaran pers, Kamis.

Maria menambahkan, salah satu pasien laki-laki yang di rujuk pada Selasa pukul 23.00 WIB dinyatakan meninggal dunia. Saat tiba di RSJD pasien asal Melati Lor, Kudus tersebut dalam kondisi sesak nafas dan gelisah.

 

Pasien langsung dirawat di ruang ICU Covid-19 RSJD. Pasien tersebut diketahui mempunyai komorbid hipertensi, diabetes melitus dan gangguan pada jantung.

"Rabu (9/6) malam pukul 22.00 WIB pasien tersebut mengalami perburukan kondisi, kemudian dilakukan penanganan medis tetapi tidak berhasil. Pada pukul 24.00 WIB pasien dinyatakan meninggal," terang Maria.

Sementara itu, Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran RSJD dr Arif Zainudin, Dedy Ari Widiyanto, mengatakan, pasien Covid-19 asal Kudus yang meninggal dunia tersebut datang dalam kondisi baik saat tiba di RSJD. Namun, kondisi saturasi atau kadar oksigen rendah, yakni kurang dari 90 sehingga harus dirawat di ruang ICU.

Dedy menambahkan, kondisi gejala Covid-19 pasien asal Kudus tersebut sedikit berbeda dengan pasien Covid-19 pada umumnya. Jika pada umumnya tanda dan gejala terpantau dengan lambat, maka pasien dari Kudus tersebut mengalami penurunan kondisi secara cepat. Padahal, saat masuk rumah sakit masih bisa beraktivitas meski kadar oksigennya rendah.

"Kondisi pasien lainnya saat ini masih terpantau stabil, tapi tetap dilakukan pemantauan intensif. Pasien yang dari Kudus dirawat di ICU semua," kata Dedy saat dihubungi wartawan, Kamis.

Dedy menyebut, ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 untuk ruang ICU sebanyak tujuh tempat tidur sudah penuh. Totalnya, RSJD menyiapkan 53 tempat tidur pasien Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement