Sabtu 12 Jun 2021 11:59 WIB

Thailand Bantah Cabut Spanduk 'Bebaskan Palestina'

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas spanduk tersebut.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Bendera Palestina
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Bendera Palestina

IHRAM.CO.ID, BANGKOK -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Thailand menyampaikan klarifikasi terkait spanduk raksasa bertuliskan 'Bebaskan Palestina' yang terpasang menutupi papan reklame di dekat jalan tol Sathu Pradit di Bangkok. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas spanduk tersebut.

Persoalan tersebut pun menjadi ramai diperbincangkan. Spanduk itu kemudian diturunkan oleh pemilik papan reklame. Namun muncul desas-desus yang menyebut Kemenlu Thailand telah memaksa pemilik papan reklame untuk menurunkan spanduk karena khawatir bisa memengaruhi hubungan internasional.

Juru Bicara Kemenlu Thailand, Thani Saengrat meluruskan, penurunan spanduk "Bebaskan Palestina" di dekat Jalan Tol Sathu Pradit di Bangkok tidak dilakukan atas perintah kementerian. Dia memberi penjelasan mengenai sikap negaranya terhadap masalah Palestina dan Israel.

"Thailand telah menyarankan pembicaraan damai antara Israel dan Palestina di bawah pendekatan solusi dua negara di mana kedua negara dapat hidup berdampingan secara damai dan dengan perbatasan yang diterima bersama di Timur Tengah," kata juru bicara Kemenlu Thailand, Thani Saengrat, dilansir dari The Nation Thailand, Sabtu (12/6).

Thani menambahkan, Thailand secara resmi mengakui Palestina sebagai negara pada 17 Januari 2012 dan memulai hubungan diplomatik dengan Palestina sejak 1 Agustus 2012. "Kami juga mempromosikan pendekatan tanpa kekerasan dan berharap kedua negara akan memulai negosiasi damai lagi di lingkungan yang sesuai," tuturnya.

Selama 9 tahun, jelas Thani, Thailand dan Palestina telah mempertahankan hubungan positif. Presiden Palestina mengunjungi Thailand sebagai tamu pemerintah pada 2016, sementara Thailand menyumbangkan US$30.000 untuk membantu Palestina memerangi wabah Covid-19 pada 23 Juni 2020.

Thani mengungkapkan, Thailand juga telah mempertahankan kerjasama akademik dan pembangunan dengan Palestina di tingkat bilateral dan multi-lateral, termasuk memberikan pelatihan akademik melalui Badan Kerjasama Internasional Thailand. Juga menjadi tuan rumah Konferensi Kerjasama antara Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina pada tahun 2018.

"Dan menyumbang ke United Badan Bantuan dan Kerja Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat dengan US$40.000 per tahun sejak 1978 di bawah janji multi-tahun," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement