Senin 14 Jun 2021 17:17 WIB

MUI Tausyiah Kebangsaan di Ponpes Wali Barokah Kediri

Pada tausyiah kebangsaan tersebut disosialisasikan tiga rukun bernegara.

Gedung MUI
Foto: MUI
Gedung MUI

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat menggelar tausyiyah kebangsaan di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur, Senin (14/6). Pada tausyiah kebangsaan tersebut disosialisasikan tiga rukun bernegara. 

Wakil Ketua Umum DP MUI KH Marsudi Syuhud menekankan pentingnya keterhubungan antarmanusia, sehingga terhubung antara rohani, pikiran, amaliyah. Ketika semua tersambung, akan menghadirkan keberkahan.Ia menekankan, konteks hubungan negara dan agama terdapat dalam tiga hal.

Baca Juga

Pertama, negara harus mampu membuat hubungan antara hukum tetap (Alquran dan Al-hadist) dengan produk undang-undang yang dihasilkan negara."Aturan yang dibuat negara harus bermanfaat dan mengurangi kemaksiatan atau kekacauan," katanya.

Kedua, kata dia, bernegara itu harus bisa menyatukan maslahat umum dan individu."Contohnya pajak, hasil pajak bermanfaat untuk kepentingan umum. Namun adakalanya masyarakat dalam kondisi tak mampu bayar pajak, maka aturannya diubah bisa afirmasi atau tax holiday," ujar dia.

Dan yang ketiga adalah menyatukan atau merukunkan kepentingan materi dan rohani."Saat negara memperbolehkan shalat, puasa, haji, dan ibadah-ibadah lainnya bahkan mengurusinya maka sudah syariah. Meskipun bakal ada tabrakan antara syariah dan maksiat, misalnya ada korupsi bantuan sosial, maka korupsinya dibasmi bukan bantuan sosialnya yang dihilangkan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement