Selasa 15 Jun 2021 01:45 WIB

Keterbatasan tak Menyurutkan Siswi Difabel Menghafal Quran

Semangat Syifa diharapkan dapat memotivasi anak-anak difabel lain menghafal Alquran

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Syifa Luthfi Nur Hidayah  difabel yang menjadi Hafizah di Pondok Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran, Bandung.
Foto: Istimewa
Syifa Luthfi Nur Hidayah difabel yang menjadi Hafizah di Pondok Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustazah Lilis Yulistiawati seorang guru tahfizh sekaligus pengelola Pondok Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran, Bandung, Jawa Barat, membagi kisahnya tentang semangat seorang penghafal Alquran difabel bernama Syifa Luthfi Nur Hidayah. Ustazah Lilis sengaja menceritakan semangat Syifa Luthfi Nur Hidayah untuk motivasi anak-anak terutama yang memiliki kebutuhan khusus menghafal Alquran.

"Syifa menjadi satu-satu siswa penghafal Alquran di sekolah saya dengan kondisi fisik yang istimewa," kata Ustazah Lilis berbagi ceritanya kepada Republika, Senin (14/6).

Menurutnya, selama proses belajar Syifa terhitung anak yang tertib, pandai bergaul dengan teman-temanya. Syifa termasuk sosok yang percaya diri dengan keistimewaan yang dimilikinya. Ustazah Lilis menceritakan, pernah suatu hari Pondok Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran, yang dikelolanya mengadakan uji publik untuk para siswa penghafal Alquran. Dengan penuh percaya diri Syifa digendong oleh ayahnya tampil di panggung untuk tampil di publik.

"Masya Allah bangga sekaligus haru perasaan saya hari itu," katanya.

Syifa, menurut Lilis, sangat ceria. Ia kerap bersenda gurau bersama teman-temannya di pesantren. Di lain waktu Syifa terlihat termenung ketika melihat teman-temannya berlari main bola tangan dengan ceria, sementara dia hanya bisa melihat dari kejauhan. "Hati saya campur aduk membayangkan apa yang dia rasakan," katanya.

Selama di asrama teman-temannya cerita bagaimana baiknya Syifa, walaupun Syifa berasal dari keluarga yang sederhana tapi Syifa tidak segan-segan untuk berbagi makanan dengan teman-temannya.

Tutup usia

Suatu hari Syifa, menurut Lilis, sempat izin pulang ke rumah. Namun di rumahnya, ia terserang penyakit typus. Selama Syifa sakit, teman-temannya di pesantren kerap mendoakan kesembuhannya.

Namun pada Jumat malam 11 Juni 2021, Allah SWT ternyata lebih sayang dengan Syifa. Allah memanggil Syifa berpulang, setelah berjuang melawan typus. Ustazah Lilis mengaku sangat sedih mendengar kabar wafatnya Syifa.

"Saya menangis tapi rasanya Syifa akan lebih nyaman dan bahagia di sisi Allah. Tapi lubang besar di hati itu makin besar ketika Ibunya Syifa bilang, Ustazah ketika sakit Syifa bilang pengen ketemu," tutur Lilis.

Sebelum wafat, beberapa santri Lilis pernah cerita tentang Syifa. Ceritanya satu ketika Syifa di gendong temannya kemudian temannya bercanda. "Ayo Syifa kita balap lari, Syifa menjawab 'ayo tapi insyaAllah balapannya di surga," katanya sambil tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement