Selasa 15 Jun 2021 23:01 WIB

Siapa Qaramithah yang Pernah Rampas Hajar Aswad? 

Hajar Aswad dicuri kaum Qaramithah pimpinan Abu Tahir Al Qarmati

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Hajar Aswad dicuri kaum Qaramithah pimpinan Abu Tahir Al Qarmati. Foto Hajar Aswad
Foto: Arab News
Hajar Aswad dicuri kaum Qaramithah pimpinan Abu Tahir Al Qarmati. Foto Hajar Aswad

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Kabah pernah kehilangan persihiasannya (Hajar Aswad) selama 22 tahun. Batu ini hilang karena dicuri oleh pemimipin gerakan Qaramithah, Abu Thahir Sulaiman namanya.  

"Hajar Aswad pernah meninggalkan tempatnya di Ka'bah dan meninggalkan Makkah selama sekitar 22 tahun ke Bahrain dibawa Abu Tahir" kata Ahmad Rofi Usmani dalam bukunya 'Makkah dan Madinah.' 

Baca Juga

Abu thahir Sulaiman pemimpin gerakan Qaramithah. Gerakan qaramithah ini, menurut catatan sejarah Islam, adalah suatu gerakan yang berakar pada ide-ide radikal. Didirikan oleh seorang tokoh sekte ismailiyah wilayah kufah Hamdan Ibn Al-Asy'ats yang digelari Qaramath di luar kota Wasith setelah berakhirnya pemberontakan Zanj pada 264 h/877M. 

Ahmad Rofi menuturkan, gerakan ini bertujuan membangun suatu masyarakat yang mengarah pada kebersamaan dan keadilan yang didasarkan pada persamaan. Sedangkan tujuan politiknya untuk menopang Dinasti Fatimiyyah yang didirikan Ubaidullah bin Al Hasan Al Mahdi. 

 

"Peristiwa tersebut terjadi pada 317H/929M," ujarnya.

Peristiwa ini memicu kemarahan umat Islam di berbagai penjuru dunia Islam kala itu. Melihat reaksi umat Islam yang demikian besar, Al-Qai'm, penguasa kedua Dinasti Fatimiyyah di Afrika Utara yang memiliki hubungan dengan gerakan tersebut, meminta Abu Thahir untuk mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya semula. "Namun, permintaan ditolak mentah-mentah oleh pemimpin gerakan Qaramithah tersebut," katanya. 

Peristiwa itu terjadi ketika kekuasaan politik Dinasti Abbasiyyah di bawah pemimpinan Al-Mu'tadhid mengalami kemunduran. Maka, gerakan Qaramithah di bawah pimpinan Abu Thahir Sulaiman pun menyerang wakil pemerintah Dinasti Abbasiyah yang berkedudukan di Makkah. 

Gerakan ini membunuh tak kurang dari 30 ribu jamaah haji dan warga setempat, merampas harta benda mereka dan melarikan Hajar Aswad dari Kabah membawanya ke Hajar, Bahrain, pusat kekuasaan mereka. 

Gerakan ini bertahan hingga 422/1030 M meski sudah tidak lagi memiliki kekuasaan militer dan politik. Malah, secara lokal mereka masih ada sampai abad ke-12H/18M yang kemudian menjelma dalam tubuh kelompok  Makramiyyah yang berpusat di Hajar, yang diberi nama baru dengan kelompok Muminiyah dan terletak di Hufuf Arab Saudi. 

Hajar Aswad baru berhasil dikembalikan ke tempatnya semula pada 339H/951M setelah penguasa ketiga Dinasti Fatimiyyah Al-Mansur, meminta kepada pengganti Abu Thahir Sulaiman, yaitu Ahmad Ibnu Abu Sa'id Al Qaramathah untuk mengembalikan Hajar Aswad ke Ka'bah. 

Permintaan tersebut dipenuhi pemimpin ke-5 gerakan qaramithah tersebut. Sejak itu, Hajar Aswad tetap berada di tempatnya hingga saat ini. "Tentu kita tidak mengharapkan Hajar Aswad pergi lari dari tempatnya," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement