Rabu 16 Jun 2021 19:58 WIB

Aceh Sokong Delapan Persen Pangsa Pasar Syariah Nasional

Ekonomi syariah menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia optimistis keberadaan ekonomi syariah menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional. Hal ini ditunjang oleh integrasi aspek komersial dan sosial yang diterapkan oleh bank syariah dan menjadi model dalam membangun resiliensi ekonomi berbasis ekosistem halal.

Chief of Economist PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan perbankan syariah di Aceh memiliki pangsa delapan persen terhadap total nilai industri perbankan syariah nasional. Untuk Aceh sendiri aset perbankan syariah mencapai Rp 48,90 triliun atau share 8,08 persen, dana pihak ketiga Rp 36,25 triliun (7,67 persen) dan pembiayaan Rp 29,65 triliun (7,48 persen).

Adapun sektor unggulan di wilayah Aceh meliputi pertanian, perburuan, kehutanan, dan perikanan, pengadaan listrik, gas, air, pengolahan sampah, limbah, dan daur ulang; real estate dan jasa perusahaan, jasa pendidikan; dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Ia menambahkan, ekonomi Aceh pada kuartal II tahun 2021 ini diperkirakan dapat tumbuh sampai 2,30 persen, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.

"Stimulus pemerintah mulai dari PEN, relaksasi PPnBM, DP Pembiayaan KPR nol persen, insentif pariwisata, serta relaksasi restrukturisasi nasabah terdampak Covid-19 menjadi driving faktor pertumbuhan ekonomi di Aceh," ujar Banjaran.

Secara nasional, pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakannya akan dekati empat persen. Didukung oleh kebijakan fiskal countercyclical, meningkatnya mobilitas masyarakat dan momen Ramadhan menjadi growth driver pada kuartal mendatang.

Pertumbuhan ekonomi makro juga didorong oleh berbagai faktor diantaranya pemulihan konsumsi masyarakat, percepatan program vaksinasi, insentif pajak kendaraan bermotor, serta rencana penerapan kegiatan belajar mengajar secara luring pada tahun ajaran baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement