Sabtu 19 Jun 2021 17:00 WIB

Covid Depok Merajalela, Bertambah 542 Kasus

Total kasus positif Covid-19 di Kota Depok menjadi 54.044 kasus.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan melakukan swab antigen kepada warga bermotor di Depok, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021). Swab antigen yang dilakukan Polres Metro Depok tersebut guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 usai libur panjang.
Foto: ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA
Petugas kesehatan melakukan swab antigen kepada warga bermotor di Depok, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021). Swab antigen yang dilakukan Polres Metro Depok tersebut guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 usai libur panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penyebaran virus corona (Covid-19) di Kota Depok merajalela. Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan Sabtu (19/6), masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 542 orang dan meninggal dunia lima orang. Sehari sebelumnya, Jumat (18/6), korban positif Covid-19 sebanyak 511 orang.

"Saat ini warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 542 orang. Jadi, total kasus positif Covid-19 menjadi 54.044 kasus," ujar juru bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu  (19/6).

Baca Juga

Adapun jumlah pasien konfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak lima orang. Total korban Covid-19 yang meninggal sebanyak 1.006 orang.

"Untuk pasien sembuh bertambah sebanyak 84 orang. Totalnya menjadi 49.393 orang sembuh," kata Dadang menerangkan.

Jumlah kasus konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Depok adalah sebanyak 3.645 kasus. Kemudian, tercatat jumlah warga Kota Depok yang berstatus kontak erat aktif berjumlah sebanyak 1.563 orang. Sedangkan, untuk kategori kasus suspek aktif di Kota Depok adalah sebanyak 127 orang.

"Penyebaran Covid-19 terus meningkat dan cukup mengkwatirkan. Jadi, jangan lengah dan tetap waspada. Taati protokol kesehatan (prokes)," ujar Dadang menegaskan.

Dadang menambahkan, pihaknya akan lebih mengintensifkan penegakan 5M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. "Kami akan melakukan penguatan terhadap 3T, yakni testing, tracing, dan treatment," kata Dadang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement