Sabtu 19 Jun 2021 20:17 WIB

Milad ke-21, BMM Galang Dana untuk Palestina dan Guru Ngaji

Untuk kampanye Aksi Bela Palestina sudah dilakukan BMM sejak Mei lalu

Konser Amal BMM
Foto: Dok BMM
Konser Amal BMM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam rangka memperingati milad yang ke-21, BMM melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya dengan menggelar konser amal bertajuk “Kembalikan Nuranimu” #JadiLebihBaik secara virtual atau daring pada Sabtu (19/6). Konser amal tersebut menghadirkan musisi dan influencer muslim tanah air seperti Natta Reza, Hiro, Aleehya, dan dipandu oleh Host Ricky Perdana.

Dalam konser amal tersebut, BMM melakukan penggalangan dana untuk menghadirkan rumah layak huni bagi guru ngaji di pelosok Indonesia. Selain itu, bersama Yayasan Pendidikan Al-Falaah, BMM juga melakukan aksi penggalangan dana bantuan untuk warga Palestina yang saat ini masih berada dalam kondisi yang memperihatinkan dan jauh dari rasa aman. “Alhamdulillah sebanyak Rp 86.840.611,- donasi terkumpul hingga akhir acara konser berakhir,”jelas Novi Wardi, Direktur Eksekutif BMM lewat keterangan tertulis kepada Republika Online, Sabtu (19/6).

Direktur Operasional Yayasan Pendidikan Al-Falaah Inda Rizqoh, SE., mengungkapkan,  sebaik-baik insan adalah yang bermanfaat bagi umat. “Untuk itu kami bersama Badan Koordinasi Orang tua Murid dan Guru (BKOMG TK SMP). mengajak seluruh wali murid ,siswa,guru dan staff utk bersama-sama bahu membahu mengajak kepada kebaikan. Insya Allah donasi ini bermanfaat untuk saudara kami di Palestina melalui lembaga BMM,” jelas dia.

Untuk kampanye Aksi Bela Palestina sudah dilakukan BMM sejak  Mei lalu. Kampanye tersebut masih terus dilakukan hingga saat ini dengan total donasi terkumpul sebesar Rp 380.806.656,-“ Insya Allah BMM akan menyaluran dana bantuan dari para donatur kepada warga Palestina dengan menggandeng Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), sebagai salah satu Lembaga yang sudah berpengalaman dalam meyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina,”jelas dia.

Selain kegiatan konser amal secara daring, dalam rangka milad ke-21 tahun BMM  melakukan beberapa aktivasi di media sosial dengan mengadakan lomba pembuatan konten video edukasi “ZISWAF” melalui aplikasi Tiktok dan Instagram. Kompetisi tersebut bertujuan agar masyarakat umum dapat meningkatkan keterlibatan  para pengikut di media sosial BMM. Selain itu, lomba tersebut  diperuntukkan bagi penerima manfaat program Beasiswa Sarjana Muamalat sebagai salah satu wadah untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan para penerima Beasiswa Sarjana Muamalat khususnya dalam bidang content creator dan videography.

‘’Dengan bertambahnya usia, harapannya BMM dapat terus mempertahankan segala pencapaiannya, terus memberikan kontribusi nyata bagi umat, tetap konsisten dalam memfasilitasi kebaikan dan semakin baik dalam meningkatkan perannya untuk mensejahterakan mustahik melalui program-program yang inovatif dan berkesinambungan,” ujar Novi.

Tetap eksis

Dua puluh satu tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) dan Nazir Wakaf untuk tetap bertahan di tengah arus perubahan yang ada di masyarakat, terutama pada masa Pandemi Covid-19. Begitupula dengan apa yang dihadapi Baitulmaal Muamalat (BMM)  saat ini. Pada saat banyak lembaga sejenis terdampak secara signifikan akibat pandemi, BMM justru semakin menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat.

Lebih dari 1.000.000 penerima manfaat diseluruh Indonesia telah menerima manfaat dari program-program BMM  baik pendistribusian dan pendayagunaan selama kurun waktu 21 tahun. Dalam memfasilitasi kebaikan,  BMM tak dapat melakukannya sendiri. Dengan semangat dan visi yang sejalan, BMM juga turut bersinergi dengan berbagai mitra, baik dari perusahaan, lembaga, komunitas maupun perorangan, dalam memfasilitasi kebaikan kepada sesama.

Novi Wardi, Direktur Eksekutif BMM mengungkapkan, sinergi atau kolaborasi adalah suatu keniscayaan. “Maka dari itu, bersinergi dengan sebanyak mungkin mitra akan lebih banyak lagi memberikan manfaat dan maslahat, baik bagi lembaga tersebut maupun bagi para mustahik, dari sisi jumlah ataupun kualitas,”ujar Novi lewat keterangan tertulis kepada Republika Online, Sabtu (19/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement