Ahad 20 Jun 2021 01:10 WIB

Mentan Minta Pemda Petakan Komoditas Unggulan Ekspor

Pemimpin daerah harus bisa merancang konsep pembangunan pertanian secara terukur.

Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)
Foto: distan.pemda-diy.go.id
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta pemerintah daerah memetakan komoditas unggulan daerahnya, yang berpotensi untuk ekspor, dan mengoptimalkan mekanisasi dalam pengolahan lahan pertanian. Mentan Syahrul memberikan tiga arahan sektor pengembangan pertanian kepada para bupati yaitu meliputi konsolidasi antarpemimpin daerah, merancang konsep tepat guna serta memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian, dan juga tiap daerah mampu menghitung komoditas apa saja dalam memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Mentan SYL mengatakan pemimpin daerah harus bisa merancang konsep pembangunan pertanian secara terukur dan tepat sasaran."Kalau untuk ukuran seorang pimpinan daerah harus lebih tinggi lagi (targetnya) dan bukan hanya menembus pasar nasional, namun juga harus bisa menembus pasar internasional. Itu pasti bisa," ujarnya dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/6).

Selain itu, menurut Mentan, seorang pemimpin daerah harus jeli dan pintar dalam menentukan produk pangan lokal yang memiliki potensi ekspor. Misalnya, Indonesia memiliki produk kunyit merah yang saat ini dibutuhkan masyarakat dunia dan komoditas tersebut berpotensi besar untuk ekspor.

Selanjutnya, Mentan berharap semua proses pembangunan pertanian di daerah menggunakan mekanisasi sebagai alat penekan losses dan alat percepatan tanam. Kemudian, melakukan koorporasi petani agar skala ekonominya meningkat tajam.

"Dengan begitu, maka pembangunan pertanian daerah akan berjalan baik. Pertanian itu kan di depan mata kita dan kita bukan orang baru di dunia pertanian. Bayangkan saja untuk komoditas porang sebagai contoh, itu dalam delapan bulan pertama bisa menghasilkan Rp 40 juta. Delapan bulan kedua Rp 80 juta, dan delapan bulan ketiga bisa sampai Rp 200 juta per hektare," katanya.

Mentan, yang merupakan salah satu pendiri Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu, menantang Apkasimembuat konsep proposal pertanian dan siap untuk bersinergi. Salah satu anggota Apkasi, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan terima kasih atas arahan dan dukungan Mentan Syahrul dalam membangun pertanian Trenggalek yang lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern.

"Alhamdulillah, kita juga sudah menggunakan KUR (kredit usaha rakyat) sebagai bagian dari pembangunan pertanian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement