Senin 21 Jun 2021 08:02 WIB

Strategi Nasionalisme Bung Karno Melalui Fashion

Presiden simbol negara, sehingga apa yang dikenakannya pasti menjadi perhatian publik

Perancanh Busana, Samuel Wattimena.
Foto: istimewa
Perancanh Busana, Samuel Wattimena.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai pimpinan negara, semua hal yang dilakukan sampai busana yang dikenakan selalu menjadi sorotan publik. Soal gaya pakaian ini memang penting. Maklum saja, presiden juga termasuk simbol negara, sehingga apa yang dikenakannya pasti menjadi perhatian banyak orang. Jas, kemeja putih, dasi dan peci jadi pakaian paling umum tiap presiden.

Begitu juga dengan Bung Karno, mulai dari seragam kenegaraannya yang selalu tampak necis (gaya berpakaian pria yang bersih dan rapi) hingga gaya casualnya, pesona Bung Karno tak pernah luput dari perhatian publik. Tentunya hal ini tidak terjadi begitu saja, namun lahir dari pesona serta kharisma Bung Karno.

Paparan menarik ini diungkapkan perancang busana papan atas tanah air Samuel Wattimena ketika memulai pembicaraanya dalam acara ‘Talkshow & Musik Bung Karno Series’ Episode 20 bertema ‘Bung Karno dan Fashion’ yang ditayangkan Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Ahad 20 Juni 2021. 

Perbincangan menarik bersama tokoh inspiratif ini dipandu dua perempuan milenial pegiat kebangsaan, Patricia Arstuti dan Dyk Dyka.

“Kalau melihat kenyataan dan kepemimpinan beliau, gaya itu muncul dari dalam diri Bung Karno, jadi beliau itu seorang trendsetter dan juga seseorang yang mempunyai visi yang jauh ke depan,” jelas pria kelahiran Jakarta, 25 November 1960 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement