Senin 21 Jun 2021 23:10 WIB

Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Jember Terus Meningkat

Tercatat 24 kasus akibat klaster keluarga di Kecamatan Tanggul.

Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Jember Terus Meningkat (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Jember Terus Meningkat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terus mengalami peningkatan dengan tambahan 19 kasus positif baru per tanggal 21 Juni 2021.

"Sembilan pasien dinyatakan sembuh, dan satu kasus meninggal dunia," kata Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember dr Alfi Yudisianto saat dikonfirmasi per telepon di Jember, Senin malam (21/6).

Menurutnya penambahan kasus positif baru di Jember meningkat selama beberapa hari terakhir karena mencapai belasan kasus seperti pada Kamis (17/6) tercatat 10 kasus positif baru, pada Jumat (18/6) sebanyak 14 kasus, Sabtu (19/4) sebanyak 12 kasus, Minggu (20/6) tercatat 14 kasus, dan Senin ini ada tambahan 19 kasus.

Penyebab terpaparnya pasien positif COVID-19 yang paling banyak dari kasus suspek yakni pasien datang ke rumah sakit dengan gejala COVID-19, dan setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya positif.

 

Ia mengatakan tren meningkatnya kasus positif tersebut hampir terjadi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, sehingga Dinas Kesehatan Jember meminta semua rumah sakit yang melayani pasien COVID-19 untuk menambah kapasitas ruang isolasi.

Jember masuk zona oranye (jingga) yakni penyebaran virus Corona dengan risiko sedang. Hanya lima kabupaten/kota di Jatim yang zona kuning yakni Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pamekasan, dan Sumenep.

Alfi mengatakan tren penambahan kasus positif baru selama Juni 2021 yang tertinggi terjadi pada 11 Juni 2021 tercatat 24 kasus akibat klaster keluarga di Kecamatan Tanggul dan klaster keluarga di beberapa kecamatan.

Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto meminta pejabat di tingkat bawah untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan warga akan protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19.

"Pejabat paling bawah seperti RT/RW peran-nya sangat berpengaruh terhadap langkah pencegahan COVID-19," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement