Rabu 23 Jun 2021 00:01 WIB

Titik Zona Merah di Tiga Kelurahan Jaksel

Salah satu kawasan di Gandaria Selatan Jaksel terkena lockdown mikro.

Imbauan menerapkan protokol kesehatan di pasang di pagar rumah warga yang berada di zona merah Covid-19 Jalan Madrasah RT 006 RW 001, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (22/6). Kawasan tersebut memberlakukan mikro lockdown setelah sebanyak 17 warga dinyatakan positif Covid-19 yang diduga berasal dari klaster mudik. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Imbauan menerapkan protokol kesehatan di pasang di pagar rumah warga yang berada di zona merah Covid-19 Jalan Madrasah RT 006 RW 001, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (22/6). Kawasan tersebut memberlakukan mikro lockdown setelah sebanyak 17 warga dinyatakan positif Covid-19 yang diduga berasal dari klaster mudik. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa titik di tiga kelurahan Jakarta Selatan masuk zona merah Covid-19. Titik tersebut di antaranya kelurahan Gandaria Selatan, Jagakarsa dan Petogogan.

"Ada tiga zona merah di sini (Gandaria Selatan), Jagakarsa dan Petogogan," kata Kepala Polres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah, saat meninjau penguncian wilayah di Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (22/6).

Baca Juga

Namun, Azis belum memberikan detail jumlah RT atau RW yang masuk zona merah Covid-19. Ia menjelaskan, di wilayah zona merah itu terdapat 16 warga yang positif Covid-19 berbarengan seperti yang terjadi di RT06/RW01 di Jalan Madrasah, Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak.

Azis menambahkan, munculnya kasus positif di kawasan itu ditengarai karena aktivitas mudik yang beberapa waktu dilakukan. "Ada sebagian mudik, para pedagang, yang saling menularkan satu sama lain karena di sini kampung padat jadi dari 'imported case' masuk transmisi lokal," ucapnya.

Dengan adanya kasus positif tersebut, warga setempat kemudian menerapkan penguncian wilayah skala mikro. "Sebutannya 'micro lockdown' makanya semua di-tracing (lacak), memisahkan orang sakit dan orang sehat, dipisahkan. Yang sehat aktivitasnya dijaga, mereka tetap cek suhu tubuh di kampungnya," ujar Azis.

Sebelumnya, tidak ada zona merah di wilayah Jakarta Selatan. Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, kasus positif Covid-19 mengalami lonjakan bahkan beberapa hari terakhir mencatatkan rekor tertinggi di atas 5.000 kasus per hari.

Per Senin (21/6), jumlah kasus positif di DKI Jakarta bertambah mencapai 5.014 kasus sehingga total akumulasi mencapai 479.043 kasus. Sedangkan kasus aktif yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri bertambah mencapai 1.918 kasus sehingga total akumulasi mencapai 32.060 kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement