Rabu 23 Jun 2021 10:08 WIB

Kanada dengan China Saling Kecam Soal Pelanggaran HAM

Kanada Kecam Xinjiang, China balas kecam sola pembunuhan anak-anak pribumi di Kanada

Rep: Rizky Jaramaya/ Reuters/ Red: Muhammad Subarkah
Kamloops Indian Residential School, sekitar tahun 1930.
Foto: Google.com
Kamloops Indian Residential School, sekitar tahun 1930.

IHRAM.CO.ID, OTTAWA -- Cina dan sekutunya pada Selasa (22/6) menyerukan penyelidikan atas penemuan sisa-sisa anak-anak pribumi di Kanada. Pernyataan Cina tersebut membuat Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau naik pitam.

Sebelumnya, seorang pejabat senior misi Cina untuk PBB, Jiang Duang, mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia untuk menyerukan penyelidikan terhadap penemuan 215 jenazah anak-anak pribumi di Kanada. Sebanyak 215 jenazah anak-anak yang beberapa diantaranya berusia tiga tahun ditemukan di Kamloops Indian Residential School di British Columbia yang ditutup pada 1978.
 
"Kami menyerukan penyelidikan menyeluruh dan tidak memihak atas semua kasus di mana kejahatan dilakukan terhadap masyarakat adat, terutama anak-anak, untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan, dan menawarkan pemulihan penuh kepada para korban," ujar Jiang.
 
Jiang membacakan pernyataan itu atas nama negara-negara seperti Rusia, Belarus, Iran, Korea Utara, Suriah dan Venezuela. Negara-negara tersebut telah dikritik oleh negara-negara Barat karena pelanggaran hak asasi manusia.
 
Pernyataan Jiang membuat Trudeau marah. Trudeau kemudian menyinggung pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Cina di Xinjiang. Trudeau mengatakan, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada telah bekerja dari 2008 hingga 2015 untuk mengatasi penganiayaan terhadap penduduk pribumi.
 
"Di mana komisi kebenaran dan rekonsiliasi Cina? Di mana kebenaran mereka? Di mana keterbukaan yang selalu ditunjukkan Kanada dan tanggung jawab yang diambil Kanada atas kesalahan mengerikan di masa lalu?" tanya Trudeau.
 
"Cina bahkan tidak mengakui bahwa ada masalah, itulah sebabnya orang Kanada dan orang-orang dari seluruh dunia berbicara untuk kelompok orang, seperti etnis Uighur," kata Trudeau menambahkan.
 
Kanada dan Cina terlibat dalam perselisihan perdagangan dan diplomatik. Kanada menyampaikan pernyataan bersama atas nama lebih dari 40 negara yang menyerukan pembukaan akses ke wilayah Xinjiang, untuk menyelidiki tuduhan penahanan massal Muslim Uighur oleh pemerintah Cina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement