Rabu 23 Jun 2021 14:24 WIB

Kekecewaan Muslim Kenya Batal Haji untuk Kali Kedua

Pembatalan haji membuat umat Muslim yang hendak menunaikan haji merasa kecewa

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Haji masa pandemi
Foto: Arabnews.cm
Haji masa pandemi

IHRAM.CO.ID, NAIROBI -- Berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji adalah impian bagi setiap Muslim. Untuk bisa mencapai mimpi seumur hidup itu, mereka menabung selama bertahun-tahun dan senantiasa menyelipkan doa agar mereka dijemput untuk berangkat haji.

Namun, impian itu harus tertunda untuk kali kedua sejak pandemi virus corona melanda seluruh negara. Kondisi wabah yang masih mengkhawatirkan membuat pemerintah Arab Saudi memutuskan membatasi haji kembali hanya bagi warga Saudi dan ekspatriat (pekerja asing di Saudi). Pemerintah Saudi menetapkan maksimum 60 ribu jamaah dalam penyelenggaraan haji 2021.

Pembatalan haji tahun ini tentu membuat umat Muslim yang hendak menunaikan haji merasa kecewa. Tak terkecuali Muslim di Kenya yang menyesalkan pembatalan haji akibat pandemi.

Salah seorang Muslim di Kenya yang juga seorang pengusaha, Rajab Rama, mengaku merasa kecewa setelah muncul kabar yang mengonfirmasi pembatalan haji bagi jamaah luar negeri untuk tahun kedua. Padahal, pria berusia 48 tahun itu mengungkapkan ia telah mendapat vaksinasi lengkap untuk berhaji, karena ia tahu bahwa otoritas Saudi akan mengakui sertifikat vaksinasi.

"Saya kerap berdoa tentang hal ini setiap hari agar mereka mengizinkan saya dan keluarga saya melakukan perjalanan haji, saya sangat kecewa," ujar Rama, dilansir di laman About Islam, Rabu (23/6).

Ketua nasional Dewan Tertinggi Muslim Kenya (Supkem), Hassan Ole Naado, mengatakan dia yakin pembatalan haji tahun lalu dan tahun ini bagi jamaah asing adalah ketetapan Illahi.

"Dewan Tertinggi Muslim Kenya telah menerima berita pembatalan haji bagi jamaah haji internasional untuk musim 2021. Kami telah menerima bahwa itu adalah rencana illahi Allah bahwa orang banyak tidak akan melakukan haji lagi tahun ini. Kerajaan Arab Saudi hanya menjalankan naskah yang ditahbiskan oleh Pencipta kita jauh sebelum penciptaan alam semesta," kata Ole Naado.

Ole Naado meyakini bahwa haji adalah undangan dari Allah. Karena itu, ia meminta Muslim Kenya untuk kembali kepada Allah dan bertaubat agar dapat diterima untuk haji di masa yang akan datang.

"Saya tidak masalah dengan itu. Itu di luar jangkauan kita sekarang. Jika itu kehendak Allah, maka jadilah," kata seorang calon jamaah, Jamal Hakim.

Meski kehilangan kesempatan untuk menunaikan haji tahun ini, namun Hakim mengaku tidak akan pernah putus asa. Ia tetap yakin suatu hari ia akan bisa menjejakkan kaki di tanah suci untuk berhaji.

"Selama saya masih hidup, saya akan pergi haji segera setelah diumumkan. Untuk saat ini, saya akan terus berdoa agar pandemi ini segera berakhir. Ini karena rencana yang berada di luar jangkauan kita. Kehilangan haji dua kali berturut-turut memang menyedihkan bagi kami, tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. 60.000 jamaah yang diizinkan bermakna untuk berada di sana," ujar Hakim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement