Rabu 30 Jun 2021 06:01 WIB

Pemukim Israel Klaim Kemenangan Usai Didukung Pemerintahan

warga alestina terus melawan pemukiman illegal Israel

Seorang tentara Israel mengarahkan buldoser yang menutup penghalang di jalan dekat pos terdepan pemukiman Yahudi Eviatar yang dengan cepat didirikan bulan lalu, di desa Palestina Beita, dekat kota Nablus, Tepi Barat, Minggu, 27 Juni 2021.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Seorang tentara Israel mengarahkan buldoser yang menutup penghalang di jalan dekat pos terdepan pemukiman Yahudi Eviatar yang dengan cepat didirikan bulan lalu, di desa Palestina Beita, dekat kota Nablus, Tepi Barat, Minggu, 27 Juni 2021.

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Israel  mengklaim kemenangan setelah mencapai kompromi dengan pemerintahan baru atas tanah yang mereka ambil secara ilegal dari warga Palestina. Pemerintahan baru Israel yang dipimpin oleh ultra-nasionalis sayap kanan Neftali Bennett, diperkirakan akan meruntuhkan pos terdepan Eviatar di Tepi Barat yang diduduki.

Rumah non permanen para pemukim tidak akan dipindahkan. Sementara pasukan Israel akan mendirikan pangkalan di daerah tersebut.

 

Sementara itu, pihak berwenang Israel akan memeriksa status hukum tanah di Eviatar. Namun seperti yang kerap terjadi, pada akhirnya tanah akan diberikan kepada para pemukim Israel. Para pemimpin komunitas pemukim mengklaim kemenangan, karena mereka mengetahui fakta di lapangan bahwa keputusam akan mengarah pada pembangunan pemukiman permanen khusus Yahudi di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

 

"Ini rencana strategis. Pada akhirnya misi utama kami adalah membangun Tanah Israel dan menjaga persatuan di antara orang-orang Israel," ujar Samaria Regional Council, dilansir Middle East Monitor, Rabu (30/6).

 

Eviatar didirikan pada awal Mei ketika pos terdepan berkembang pesat selama pertempuran 11 hari di Gaza oleh pasukan Israel dan Hamas. Pengerahan polisi Israel dari Tepi Barat ke kota-kota Israel untuk memadamkan kerusuhan akan membuka jalan bagi pemukim terbaru untuk mengambil alih tanah Palestina.

 

Namun setelah pos terdepan didirikan, tentara dikerahkan untuk menjaga penduduk dan menjauhkan Eviatar dari kota Palestina terdekat, Beita. Dalam foto yang diterbitkan oleh Haaretz, tentara terlihat membantu membangun pemukiman ilegal, yang dikelilingi oleh pohon zaitun yang dibudidayakan oleh warga Palestina dari desa-desa terdekat. 

 

Selain itu, tentara Israel juga telah membunuh empat warga Palestina yang memprotes perampasan tanah. Dua di antaranya adalah anak-anak berusia 15 dan 16 tahun.

 

"Kami adalah perintis Zionis yang akan maju ke depan untuk seluruh orang Yahudi," kata seorang pemukim dari Eviater. "Apakah itu berarti kami tidak layak mendapatkan air atau listrik? Kami meminta negara untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi kami," ujarnya.

 

Lebih dari setengah juta orang Israel tinggal di pemukiman khusus Yahudi yang dibangun di atas wilayah Palestina. Selama beberapa dekade, Israel telah mencaplok wilayah Palestina dan mendirikan permukiman Yahudi. Menurut hukum internasional, pembangunan permukiman dan semua pos terdepan Israel adalah ilegal.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement