Kamis 08 Jul 2021 14:50 WIB

Banyak Kiai Meninggal, Kemenag Dorong Vaksinasi di Ponpes

Kemenag mendorong vaksinasi di lingkungan Covid-19 untuk menekan angka kematian kiai

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: Antara/Fauzan
Ilustrasi Pondok Pesantren

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rabhithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU mencatat per-4 Juli 595 Kiai di pondok pesantren (ponpes) meninggal dunia akibat Covid-19. Kementerian Agama (Kemenag) berupaya mendorong vaksinasi di lingkungan Covid-19 untuk menekan angka kematian.

"Kami berusaha agar Kiai, Bu Nyai, Ustaz dan Santri bisa segera mendapatkan vaksin. Hingga saat ini belum semua Kiai, Ustaz, apalagi santri mendapat jatah vaksin," kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, saat dihubungi Republika, Kamis (8/7).

Pihaknya disebut melakukan rekap data Kiai maupun Bu Nyai yang menjadi pasien maupun korban meninggal dunia setiap akhir pekan dari Kabid di Provinsi maupun Kasi di Kabupaten/Kotan. Minimal, hampir setiap hari ia menerima informasi ada 3 hingga 4 Kiai atau Bu Nyai yang meninggal akibat virus ini dan penyakit bawaannya (komorbid).

Dari 31 ribu pesantren yang terdata di Kementerian Agama, lebih dari 28 ribu merupakan pesantren milik PBNU. Karena itu, ia menilai jumlah Kiai dan Bu Nyai yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 hampir sama dengan yang diumumkan oleh RMI PBNU.

Terkait pemberian vaksinasi Covid-19, Waryono menyebut pihaknya terbuka akan kerja sama dengan pihak lain di luar pemerintahan. Melalui PBNU sendiri saat ini telah dilakukan pendaftaran bagi pesantren-pesantren yang ingin segera mendapatkan vaksin.

"Kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk mendukung vaksinasi. Salah satunya, kami dapat tawaran dari Angkatan Laut yang mau membantu vaksin pesantren," lanjutnya.

Ia juga menyebut hingga saat ini belum mendapat data yang akurat tentang berapa persen pesantren yang sudah menerima vaksin. Meski demikian, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memetakan vaksinasi Covid-19 bagi pesantren ini.

Dalam rapat koordinasi itu, ternyata diketahui masih ada kebingungan data. BNPB menggunakan nomenklatur tokoh agama dan tokoh masyarakat, dimana hal ini berarti mencakup semua agama yang ada di Indonesia.

"Karena itu, saya dan Pak Dirjen mengusulkan agar jangan menggunakan bahasa yang cakupan luas. Gunakan bahasa yang lebih sempit, seperti Kiai dan bu Nyai," ujar Waryono.

Tak hanya itu, dalam rapat yang sama pihaknya juga mengusulkan agar dalam proses vaksinasi pesantren lah yang didatangi atau dilakukan jemput bola. Usulan ini muncul mengingat pesantren memiliki banyak warga di dalamnya. Jika setelah vaksin dilakukan ternyata masih ada jatah yang belum terpakai, pihak luar akan diundang untuk menerima vaksinasi.

Perihal kepatuhan protokol kesehatan (prokes) di dalam lingkungan ponpes, ia juga mengimbau agar dilakukan dengan lebih ketat. Saat ini, banyak pasien Covid-19 diberitakan meninggal hampir setiap menitnya.

Pesantren juga saat ini disebut tidak lagi menerima tamu yang tidak memiliki urusan penting. Kalaupun diperlukan, antara tamu dan warga di dalam pondok tidak diizinkan bersalaman secara langsung.

"Sepengetahuan saya, sebelum pemberlakuan PPKM Darurat saya keliling ke beberapa pesantren, di depan pintu rumah Kiai sudah tertulis mereka tidak menerima tamu. Kalaupun terpaksa, itu juga tidak boleh salaman," kata dia.

Kiai maupun ustaz di pesantren juga disebut tidak lagi menerima undangan untuk mengisi pengajian di luar pesantren. Hal ini menunjukkan baik Kiai maupun ponpes secara keseluruhan sudah menerapkan prokes dengan sebaik-baiknya.

Untuk mendoakan para Kiai dan Nyai yang meninggal selama pandemi, sekaligus berharap agar bencana non-alam ini segera berakhir, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag rutin mengadakan Istighosah Kubro Virtual. Minggu ini, kegiatan akan dipimpin Pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Abdullah Kafabihi Makhrus, melalui akun Youtube Pendis Channel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement