Selasa 13 Jul 2021 07:24 WIB

Uni Emirat Arab Buka Kedubes di Tel Aviv Israel

Israel telah melakukan normalisasi hubungan dengan beberapa negara Arab

Rep: Rizky Jaramaya/Meiliza Laveda/ Red: Nur Aini
Balai Kota Tel Aviv diterangi dengan bendera Uni Emirat Arab dan Israel saat kedua negara mengumumkan akan menjalin hubungan diplomatik penuh, di Tel Aviv, Israel, Kamis (13/8/2020).
Foto: AP / Oded Balilty
Balai Kota Tel Aviv diterangi dengan bendera Uni Emirat Arab dan Israel saat kedua negara mengumumkan akan menjalin hubungan diplomatik penuh, di Tel Aviv, Israel, Kamis (13/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) membuka kedutaan besar di Israel yang rencananya akan diresmikan pada Rabu (14/7) esok. Kedutaan UEA akan berlokasi di gedung Bursa Efek, di Tel Aviv.

Upacara peresmian kedutaan akan diselenggarakan oleh Duta Besar UEA untuk Israel, Mohammed Al Khaja. Rangkaian acara peresmian akan mencakup resepsi, pengibaran bendera, upacara pemotongan pita, dan tur VIP.  Presiden Israel, Isaac Herzog, dijadwalkan hadir dalam upacara peresmian tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya pada Juni lalu, Israel membuka kedutaannya di Abu Dhabi. Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, meresmikan kedutaan Israel di Abu Dhabi dan konsulat Israel di Dubai selama kunjungan dua hari.

Pembukaan kedutaan di Tel Aviv terjadi ketika hubungan antara UEA dan Arab Saudi mulai memburuk selama beberapa pekan terakhir. Hal itu disebabkan UEA telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

 

Pekan lalu, Arab Saudi mengumumkan amandemen aturan yang mengatur impor dari negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Hal itu merupakan upaya untuk menantang status UEA sebagai pusat perdagangan dan bisnis di kawasan itu. Dengan perubahan aturan tersebut, maka barang-barang yang dibuat di zona bebas di dalam UEA atau dengan keterlibatan Israel akan terpengaruh.

Israel telah melakukan normalisasi hubungan dengan beberapa negara Arab pada tahun lalu. Kesepakatan normalisasi ditandatangani pada tahun lalu oleh UEA, Bahrain, Sudan dan Maroko. Kesepakatan itu dikecam oleh warga Palestina, yang mengatakan bahwa negara-negara tersebut telah berkhianat.  

Abu Dhabi mengatakan, kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah pencaplokan yang direncanakan Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki. Namun para kritikus percaya bahwa, upaya normalisasi telah dilakukan selama bertahun-tahun. Karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi dan menghadiri konferensi ke UEA 

Sebelumnya, UEA tidak memiliki hubungan diplomatik atau hubungan lain dengan negara pendudukan. Setelah melakukan normalisasi hubungan, UEA dan Israel sepakat melakukan perjanjian bilateral terkait investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, dan telekomunikasi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement