IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Akhlak Nabi Muhammad adalah akhlak cerminan Alquran.

Syekh Al-Izz bin Abdus Salam dalam kitab Syaratul Maarif menjabarkan, akhlak Alquran itu ada dua. Pertama, berakhlak dengan kekhusyukan ubudiyah seperti rendah diri dan ketundukan. Kedua, berakhlak dengan sebagian sifat rububiyah, seperti adil dan ihsan.

Adapun sifat Allah SWT itu dijelaskan terbagi menjadi dua. Yang pertama, yang khusus bagi-Nya seperti azaliyah, abadiyah, dan ketidaktergantungannya pada alam semesta. Kedua, adalah sesuatu yang mungkin berakhlak dengannya. Yang demikian ini terbagi dua, pertama yakni sesuatu yang tidak mungkin berakhlak dengannya seperti keagungan dan ketakaburan.

Kedua, disebutkan dalam syariat bahwa mungkin berakhlak dengannya seperti murah hati, malu, sabra, dan memenuhi janji. Berakhlak dengan yang sedemikian itu—sesuai dengan kemampuan—akan menjadikan Sang Maha Rahman ridha dan akan membuat setan jera.

Berakhlak dengan cara seperti ini pun, kata Syekh Al-Izz, ditunjukkan dalam ayat-ayat Alquran dan kesepakatan ahli makrifat dan iman.

Ikuti Whatsapp Channel Republika